Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengaku sedang berkerja keras di kawasan Tapal Kuda dan Pantura guna memastikan kemenangan Calon Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Karena Pemilu 2014 lalu, Joko Widodo yang berpasangan dengan Jusuf Kalla saat itu mengalami kekalahan di banyak wilayah.

"Itu (kekalahan) kan yang bekerja PPP juga pada waktu itu untuk mengadang. Sekarang kami ada di dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi dan menjadi bagian dari partai pengusung. Tugas kami untuk memutar haluan. Itu insyaallah di dalam proses yang sedang berjalan," kata Romahurmuziy di Kota Malang, Senin (17/12).

Rommy mengaku baru keliling Madura dan Tapal Kuda, yakni meliputi wilayah Pasuruan hingga Banyuwangi. Dia memastikan suara konstituen PPP yang sebelumnya memilih Prabowo di 2014, akan beralih memilih Jokowi-Ma'ruf.

"Saya kemarin juga bertemu dengan para kiai mengklarifikasi berbagai tuduhan soal label-label yang dilekatkan lawan kepada Pak Jokowi sebagai antek asing, antek aseng, antek komunis, anti Islam. Itu saya luruskan semua dan alhamdulillah para kiai, para ulama menerimanya dengan sangat-sangat jernih dan terbuka, jelasnya.

Rommy merasa Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang di keseluruhan Jawa Timur pada Pilpres 2019. Sesuai target Jokowi-Ma'ruf Amin memasang 70 persen untuk kemenangan di Jawa Timur.

"Saya memiliki optimisme ya, kalau Jawa Timur secara keseluruhan, Pak Jokowi 2014 mendapatkan kemenangan. Malang salah satu yang Pak Jokowi mendapatkan kemenangan mutlak pada waktu itu," katanya.

"Di Jawa Timur ini yang masih jadi pekerjaan rumah kami, Tim Kampanye Nasional maupun daerah adalah Madura dan Tapal Kuda, selebihnya Mataraman, Malang bukan sesuatu yang terlalu sulit. InsyaAllah ini juga tidak akan sulit lagi. Super optimis lah di Malang minimal 70 persen lah Pak Jokowi," jelasnya.

Rommy juga tidak melihat ancaman serius dengan kehadiran Cawapres Sandiaga Salahudin Uno yang ke Malang beberapa kali. Sandi telah 3 kali berkunjung ke Malang dan mengaku akan beberapa kali lagi berusaha menarik simpati warga Kota Malang dan Sekitarnya.

"Dia sering (ke Malang) karena memang Pak Jokowi terlalu kuat. Jadi dia berusaha menggerus, tetapi insyaAllah yang namanya kuat 2014 ketika Pak Jokowi belum duduk sebagai incumbent sekarang kan semakin kuat karena beliau incumbent. Kita kan juga melihat komposisi partai pengusung Pak Jokowi di Kota Malang ini kan mayoritas," tegasnya.