Formappi sebut hoaks muncul karena parpol hanya orientasi kekuasaan
Merdeka.com - Sekjen PSI Raja Juli Antoni hoaks menjamur karena Indonesia tak punya partai oposisi yang kredibel. Dia menilai partai oposisi gagal menawarkan kebijakan alternatif.
Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus sependapat dengan statement Raja Juli tersebut. Lucius juga menggarisbawahi, selain partai oposisi, partai lain juga harus mengutamakan kepentingan publik.
"Saya cenderung sependapat dengan pandangan yang menyebutkan bahwa hoaks muncul karena oposisi cenderung tidak memberikan kebijakan alternatif. Akan tetapi sesungguhnya bukan hanya oposisi saja, semua parpol kita belum terbiasa untuk menjadikan partai politik sebagai tempat untuk secara serius menggodok policy-policy untuk kepentingan publik," ujar Lucius di Jakarta, Jumat (9/2).
Dia mengatakan selama ini partai politik hidup dengan semangat pragmatis dan orientasi satu-satunya hanyalah kekuasaan. Partai politik umumnya, tegas dia, baru terasa keberadaan dan perannya pada saat momen menjelang Pemilu.
"Setelah itu mereka hilang berebut kue kekuasaan. Lalu muncul lagi ketika Pemilu mulai mendekat. Kita jarang mendengar ada usulan kebijakan alternatif yang disampaikan oleh partai politik tertentu," tegas dia.
Dalam kondisi partai pragmatis, lanjut dia, seperti yang umumnya ada di Indonesia, hoaks menjadi mudah dipakai atau digunakan. "Bagi partai dengan prinsip pragmatis, cara apapun bisa dipakai, yang penting hasilnya bisa membawa kemenangan," tutur dia.
Sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni menilai partai oposisi gagal menawarkan kebijakan alternatif.
"Hoaks ada karena kita tidak punya oposisi kridibel. Tidak ada policy altenatif. Mainkan isu primordial saja. Yang setuju RT," katanya dikutip merdeka.com dari akun twitter miliknya, Kamis (8/3).
"Tesis utama kami, hoaks menjamur karena Indonesia tak punya partai oposisi yang kredibel, oposisi gagal menawarkan policy alternatif".
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
CEK FAKTA: Hoaks MURI Beri Penghargaan ke Prabowo karena Tiga Kali Kalah Sebagai Capres
Beredar klaim MURI memberikan penghargaan kepada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali sebagai capres
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Format Debat Capres-Cawapres 2024 Diubah Tanpa Penonton
Beredar informasi jika KPU telah mengubah format debat tanpa dihadiri pendukung atau penonton.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
Beredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaDatangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaTak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaSukseskan Pemilu 2024, Polres Rohul Pastikan Hak Pilih Tahanan Terpenuhi
Tahanan belum memiliki KTP akan dilakukan perekaman yang bekerja sama dengan Dukcapil.
Baca SelengkapnyaParpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat
Airlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca SelengkapnyaKasus Peternak Kambing Lawan Pencuri Jadi Tersangka Disetop, Keputusan Jaksa Dinilai Patut Dicontoh
Julius menyampaikan, keputusan yang menetapkan Muhyani hanya melakukan pembelaan diri sudah tepat
Baca Selengkapnya