Calon Petahana Merangkak di Kaki Ibu Sebelum Daftar ke KPU Kota Tanjung Balai
Merdeka.com - Bakal calon petahana pada Pilkada Kota Tanjung Balai, Sumut, Muhammad Syahrial, punya ritual khusus sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (4/9). Dia merangkak tiga kali melewati kolong kaki ibunya untuk meminta restu.
Wali Kota Tanjung Balai ini diupah-upah dengan pulut kuning dan telur. Dia dan pasangannya Waris Tolib. yang merupakan Camat Datuk Bandar Tanjung Balai, juga ditepungtawari.
"Tepung tawar ini adalah adat istiadat kita orang Melayu, juga diupah-upah," kata Zulkifli Amsar, ayah Muhammad Syahrial Batubara.
Dia mengatakan, merangkak di bawah kaki ibu merupakan bentuk permintaan restu. Harapannya agar si anak tidak sombong dan angkuh apabila menjadi seorang pemimpin. "Sungkem anak kepada ibu. Doa ibu mustajab kepada anak. Sebaliknya anak juga mendoakan orang tua," jelasnya.
©2020 Merdeka.comMuhammad Syahrial merupakan calon petahana. Dia masih menjabat Wali Kota Tanjung Balai setelah terpilih pada pilkada serentak Desember 2015. Saat itu usianya masih 27 tahun dan maju dari jalur independen. Kali ini Syahrial dan Waris diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, PDIP, PKS, Partai Gerindra, dan Partai Berkarya.
Pasangan ini mendaftar ke KPU Kota Tanjung Balai setelah berjalan kaki sekitar 1 Km dari rumah orangtua Syahrial, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tanjung Balai, yang menjadi tempat acara tepung tawar dan upah-upah. Mereka diiringi rombongan mengenakan pakaian adat sejumlah daerah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaIni Pengakuan Istri Potong Kemaluan Suami Pakai Karter Berkarat
Usai kejadian, pelaku kabur menemui keluarganya di Muara Enim.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaSegala Persiapan Sudah Siap, Pernikahan Ini Berujung Gagal karena Diterjang Banjir
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, perumpamaan ini seolah pas dengan kemalangan yang dihadapi pasangan pengantin di Demak.
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca Selengkapnya