BPN Prabowo Nilai Pertemuan Jokowi dan AHY Hak Politik Demokrat

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu empat mata dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Kamis (2/5) sore. Pertemuan ini disinyalir sebagai tanda Partai Demokrat akan merapat ke kubu Jokowi. Mengingat dalam Pilpres 2018, Demokrat mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Menanggapi pertemuan ini, Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya tak tahu maksud dan tujuan pertemuan tersebut. Sebagai sesama anggota parpol, pihaknya menghormati hak politik Demokrat.

"Sebagai partai politik, kita marilah sama-sama juga menghormati hak politik dari masing-masing partai," ujarnya ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (2/5) sore.

Dasco menyampaikan, pihaknya masih yakin koalisi Indonesia Adil Makmur masih solid. Kendati beberapa waktu lalu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga bertemu Jokowi di Istana.

"Kami masih yakin dan percaya bahwa Partai Demokrat serta partai-partai koalisi yang lain masih tetap solid bersama Koalisi Adil Makmur," ujarnya.

Lebih lanjut, Dasco mengatakan, tokoh parpol bisa bertemu siapa saja karena pihaknya tak bisa melarang, termasuk pertemuan AHY dan Zulkifli Hasan dengan Jokowi. Politik, kata dia, bersifat dinamis sehingga berbagai pertemuan antar tokoh parpol sangat terbuka.

"Kalau menurut saya kan pertemuan-pertemuan itu kan kita enggak bisa larang. Karena ini kan politik juga dinamis dan itu hak politik dari masing-masing partai politik. Tapi kami masih yakin dan percaya bahwa partai-partai koalisi ini masih solid, walaupun bertemu-bertemu," tutupnya.