Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polri di bawah Kemendagri akan efektif jika dikontrol dengan baik

Polri di bawah Kemendagri akan efektif jika dikontrol dengan baik Ilustrasi polisi. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wacana menggabungkan Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali bergulir. Kali ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III Desmond Juanidi Mahesa.

Pernyataan Desmod mengacu kepada permintaan Mendagri Tjahjo Kumolo terkait penunjukan dua jenderal polisi menjabat penjabat Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara dan TNI sebagai Pejabat (PJ) Gubernur di Papua.

"Kebanyakan itu. Kepala polisi itu di bawah Mendagri itu baru cocok. Ya sudah. Enggak usah lagi di bawah Presiden. Di bawah Mendagri," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).

Menanggapinya, Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai hal itu akan berjalan efektif.

"Tapi kalau diiringi kontrol yang baik," ujar Bambang saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (30/1).

Ia mencontohkan negara-negara Eropa, legitimasi polisi berada di pemerintahan.

"Di negara-negara Eropa kontinental legitimasi polisi terkait dengan pemerintahan, kurang bertanggung jawab kepada hukum dan publik," tuturnya.

"Di negara-negara Anglo Saxon legitimasi polisi lebih terkait hukum dan publik. Dalam hal ini memang tidak ada yang lebih baik daripada yang lain," sambungnya.

Yang terpenting, lanjut Bambang, yakni kontrol terhadap kekuasaan polisi harus cermat. "Karena kekuasaan yang diberikan oleh UU cukup besar dan luas," tuturnya.

Ia mencontohkan negara-negara di Eropa, dimana posisi kepolisian ada di lingkup pemerintahan. "Dan untuk efektifitas kontrol diletakkan di bawah departemen dalam negeri, seperti yang berlangsung di negara-negara Eropa kontinental," jelas Bambang.

Bedanya, tambah Bambang, di negara Eropa tugas utama polisi menjaga kamtibmas. "Sedangkan tugas penyidikan atau penegakkan hukum pada jaksa. Polisi hanya sebagai pembantu penyidik. Tugas utamanya polisi di sana adalah pencegahan," ujar anggota kepolisian sejak tahun 1971 hingga tahun 2001 ini.

Ia menilai, sebaiknya memang antara tugas preventif dan represif dipisahkan. "Dulu sebelum ada KUHAP, polisi itu dalam hal penyidikan sebagai pembantu jaksa," tutupnya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Kepada Jokowi, Kapolri Beberkan Konsep Polres Khusus IKN

Kepada Jokowi, Kapolri Beberkan Konsep Polres Khusus IKN

Polres Khusus Kawasan IKN ini, akan memberikan pelayanan kepolisian terhadap enam kecamatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Penjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka

Penjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka

Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Polri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Polri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Bintara Polisi Masih Bujangan saat Kenaikan Pangkat, Komandan Langsung Siram Air 'Ben Laku'

Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.

Baca Selengkapnya