Polisi perlu bukti selidiki otak pelaku penyerangan LBH Jakarta
Merdeka.com - Walaupun Koordinator Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Rahmat Imran telah mengaku sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan kantor LBH Jakarta, pertengahan September lalu, hingga kini polisi belum menindaklanjuti. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi masih perlu bukti. Bukan sekadar pernyataan.
"Itu harus ada barang buktinya. Kalau cuma kata-kata orang ya enggak bisa," kata dia dikonfirmasi merdeka.com, Senin (2/10).
Argo menambahkan sampai saat ini pihaknya juga belum mendapat laporan resmi terkait keterlibatan Rahmat Imran dalam mobilisasi massa dan menyerang Kantor LBH Jakarta. "Belum ada," ujarnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rahmat Imran mengaku menjadi salah seorang yang menggerakkan massa. "Saya atas nama ketua gerakan pemuda anti-komunis, melawan gerakan-gerakan komunis, gerakan melawan komunis itu semakin massif puncaknya sampai saat ini saya sendiri yang langsung memimpin aksi yang dilakukan di YLBHI dibubarkan massa ataupun peserta panitia yang melakukan seminar pro terhadap komunis," aku Rahmat usai aksi anti-PKI di Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/9).
Rahmat mengklaim aksi itu sebagai bentuk perlawanan atas bangkitnya komunisme di Indonesia. Menurutnya, sejak tiga tahun lalu isu kebangkitan PKI mulai diembuskan. Indikasinya, banyak kegiatan yang menjurus ke arah kebangkitan ideologi komunis.
"Komunisme itu sudah melakukan kegiatan yang nyata seperti simposium 65 yang dilakukan di Hotel Aryaduta, kemudian kegiatan Belok Kiri Fest di Taman Ismail Marzuki, menonton Pulau Buru Tanah Air Beta. Ini harusnya kita berantas," tuturnya.
Dia mengaku telah melaporkan tokoh-tokoh di balik kebangkitan komunisme ke Bareskrim Polri. Namun dia belum mau membukanya saat ini. "Nanti kita lihat saat pelaporan sudah masuk," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaPolisi Larang Konvoi Kendaraan, Main Petasan hingga Berkumpul Jelang Buka dan Sahur di Jakarta
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaIrjen Iqbal: Kalau Polisi di Riau Tidak Netral, Laporkan & Pasti Ditindak
Propam Polda Riau juga mewanti-wanti agar anggota polisi tidak berfoto dengan pose jari telunjuk yang menunjukkan angka.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaDilaporkan Karyawan ke Polisi, Dirut Garuda Indonesia Beri Penjelasan Begini
Irfan menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan informasi tersebut disebarluaskan dan masuk ke ranah publik.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Dua Klaim Kriminalitas di Jakarta Turun Jelang Pencoblosan: Mereka Mau Nyoblos Dulu Kali
Seperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca Selengkapnya