Polisi Cek Kejiwaan Ayah yang Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa
Tujuan tes kejiawan sampai perawatan terhadap Panca, lanjut Ade Ary, agar yang bersangkutan dapat kooperatif untuk pemeriksaan kasus tewasnya empat anak.
Tujuan tes kejiawan sampai perawatan terhadap Panca, lanjut Ade Ary, agar yang bersangkutan dapat kooperatif untuk pemeriksaan kasus tewasnya empat anak.
Polres Metro Jakarta Selatan masih melakukan serangkaian proses penyelidikan terhadap Panca (40) seorang ayah yang diduga membunuh empat anaknya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, proses penyelidikan yang dilakukan salah satunya untuk memeriksa kejiwaan dari Panca.
"Nanti akan kami dalami (kondisi kejiwaan P)," ujar Ade Ary kepada wartawan, Kamis (7/12).
Selain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati dalam upaya menyembuhkan luka di tangan Panca.
merdeka.com
Tujuan tes kejiawan sampai perawatan terhadap Panca, lanjut Ade Ary, agar yang bersangkutan dapat kooperatif untuk pemeriksaan kasus tewasnya empat anak.
merdeka.com
Pasalnya dalam kasus ini, ditemukan adanya indikasi dugaan Panca yang hendak melakukan upaya bunuh diri. Meskipun upaya itu belum bisa dipastikan, karena masih dalam proses penyelidikan.
"Ya di rumah sakit itu rumah sakit ya kondisinya kan luka-luka di tangannya," tambah dia.
Kasus penemuan empat mayat anak sebelumnya terkuak pada Rabu (6/12) kemarin. Namun, Polisi belum membeberkan dugaan sementara kematian 4 bocah malang dengan inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Karena, proses penyelidikan melibatkan Dokter Forensik hingga laboratorium forensik masih berlangsung.
Polisi menegaskan proses penyidikan terus masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaPenyitaan dokumen LHKPN setelah Firli diperiksa sebagai saksi kasus dugaan pemearasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu hasil tes DNA korban untuk memastikan jika korban adalah Redho.
Baca SelengkapnyaTak diduga, sehari sebelum diresmikan menjadi seorang anggota Polri ia harus berlapang dada menerima kenyataan pahit. Ajal telah menjemput sang ayah.
Baca SelengkapnyaPolda Bali telah memeriksa enam saksi terkait tewasnya mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumut, Aldi Sahilatua Nababan (23) di kamar indekosnya.
Baca SelengkapnyaProses seleksi Paskibraka saat ini berjalan ketat dan transparan. Bagi pendaftar Paskibraka bisa melihat hasil tes melalui situs tersebut.
Baca SelengkapnyaDarah polisi Irfan Urane mengalir dari sang ayah, Jenderal (Purn) Idham Azis. Idham merupakan Kapolri pada periode 2019-2021.
Baca Selengkapnya