Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mewajibkan seluruh warga nahdliyin untuk menggunakan vaksin booster halal. Jenis vaksin halal merujuk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Sesuatu yang halal sudah jelas dan yang nonhalal juga sudah jelas. Kalau ada yang halal kenapa mesti pakai yang tidak halal? Kan itu berdosa,” kata Katib Amm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2021-2026, Ahmad Said Asrari, Kamis (13/1).
Dia mengingatkan seluruh warga NU agar terus konsisten mengkonsumsi produk halal. Termasuk selektif memilih jenis vaksin booster yang halal.
“Semua warga NU berupaya keras dalam segala hal terutama apa yang dikonsumsi, pasti mencari yang halal. Bahkan tidak sekedar halal, kita ini berupaya untuk halal thoyyiban, yang halal yang berkualitas. Ini pedoman kita,” tegasnya.
Ahmad Said juga menyinggung pesan mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj bahwa PBNU memprioritaskan penggunaan vaksin halal.
“Sudah pasti (sikap) PBNU hal itu harus jelas kan, al-halalu bayyinun wal haramu bayyinun. Nonhalal itu sesuatu yang harus jelas, halal juga, kalau tidak jelas itu menjadi perkara yang syubhat," ucapnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak agar pemerintah menyiapkan stok vaksin halal bagi umat Islam di Indonesia.
"Saya bilang Halalan Thoyiban, atas dasar itu sekali lagi saya ingin menginfokan kepada Pemerintah dan DPR RI kita mendorong menggunakan vaksin yang halal," kata Sekretaris Jendral MUI, Amirsyah Tambunan, Rabu (12/1).
Amirsyah mengatakan bahwa vaksin halal menjadi harapan yang dinanti oleh masyarakat Indonesia karena merupakan hajat bersama.
"Vaksin yang halal itu memang merupakan kebutuhan yang sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Itu artinya kita melihat ini merupakan hajat kebersamaan dan jangan ditunda-tunda lagi," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena juga meminta Kementerian Kesehatan segera menjalankan atensi Presiden Joko Widodo terkait penggunaan vaksin halal.
"Efektifitas vaksin dan kehalalan vaksin yang menjadi atensi pemerintah, jangan lagi pakai didiskusikan. Kementerian Kesehatan sudah semestinya melaksanakan apa yang menjadi perhatian Presiden," ujarnya.
Menurut Melki, sejak awal vaksin halal sudah menjadi perhatian masyarakat, ulama, dan tokoh-tokoh Muslim. Presiden Jokowi sendiri telah menyatakan menggunakan vaksin berlabel halal di Indonesia.
Dia menyebut, saat ini ada 2 merek vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan sertifikat halal dan bersih dari MUI. Dua vaksin ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan POM serta sudah lulus uji klinis untuk vaksin booster, yakni Sinovac dan Zivifax.
"Apabila pemerintah benar-benar mau mengoptimalkan penggunaan vaksin yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, maka cukup menggunakan dua merek ini, sekaligus memanfaatkan produksi dalam negeri vaksin nusantara dan vaksin merah putih untuk booster masyarakat Indonesia," kata Melki.
Advertisement
Pemerintah mulai menjalankan program vaksinasi booster gratis pada 12 Januari 2022. Untuk sementara, ada tiga jenis vaksin yang digunakan yakni Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan telah memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) kepada lima vaksin sebagai booster Covid-19. Lima vaksin tersebut ialah, Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Moderna.
Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito mengatakan pemberian EUA pada lima vaksin sebagai booster sudah melalui tahap evaluasi. Proses evaluasi melibatkan Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19, ITAGI, serta asosiasi klinisi terkait. [ray]
Baca juga:
INFOGRAFIS: Syarat, Cara dan Mekanisme Vaksinasi Booster Covid-19
Begini Tahapan Pelaksanaan Vaksinasi Booster Covid-19 di Tangerang Selatan
Vaksinasi Booster Perdana di Tangerang Menyasar 5 Kecamatan
Kemenkes Izinkan Vaksinasi Booster Lansia di Semua Wilayah
DPR Ingatkan Pemerintah Prioritaskan Daerah yang Vaksin Dosis Pertama Belum 70%
Kasad Tak Tolerir Prajurit TNI Terlibat Kasus Kerangkeng Manusia di Langkat
Sekitar 6 Menit yang laluPenjelasan Lengkap Mahfud MD TNI-Polri Aktif Bisa Jadi Pj Kepala Daerah
Sekitar 19 Menit yang laluJemaah Haji 2022 Lebih Sedikit, Kemenag Harap Indeks Kepuasan Naik Tahun Ini
Sekitar 21 Menit yang lalu5.000 Keluarga Masih Terdampak Banjir Rob di Semarang
Sekitar 24 Menit yang laluJokowi: Indonesia Rawan Bencana, Rata-Rata Terjadi 500 Kali Gempa dalam Sebulan
Sekitar 47 Menit yang laluGantikan Pratikno, Ma'ruf Amien Jadi Saksi Pernikahan Adik Jokowi
Sekitar 50 Menit yang laluPersonel Polres Jakut Gagalkan Upaya Bunuh Diri Remaja di Atas JPO
Sekitar 50 Menit yang laluSakit Setelah Ditahan Polisi, Gary Iskak Dilarikan ke Rumah Sakit
Sekitar 52 Menit yang laluKapolda Bali: PBB Jadikan Polri Contoh Pengamanan Kegiatan Internasional
Sekitar 1 Jam yang laluKejagung Turun Tangan, Viral Video Jaksa di Sumsel Asyik Nyawer
Sekitar 1 Jam yang laluJelang Libur, Kawasan Puncak Bogor Berlakukan Ganjil Genap
Sekitar 1 Jam yang laluJokowi Tawarkan Empat Konsep Hadapi Bencana kepada Dunia
Sekitar 1 Jam yang laluProgram Minyak Goreng Curah Bersubsidi Berakhir 31 Mei 2022
Sekitar 2 Jam yang laluLuhut akan Audit Seluruh Perusahaan Sawit Mulai Awal Juni 2022
Sekitar 3 Jam yang laluVIDEO: Cerita Luhut Dapat Tugas Baru Diminta Mendadak Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 3 Jam yang laluDitunjuk Urus Minyak Goreng, Luhut: Saya Hanya Bantu, Insyaallah Beres
Sekitar 14 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 16 Jam yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 18 Jam yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 3 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 3 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 20 Jam yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 21 Jam yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 22 Jam yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Covid-19 Mereda, Klaim Asuransi BRI Life Turun 20 Persen
Sekitar 23 Menit yang laluVIDEO: Jokowi Hapus Aturan PPKM? Ini Penjelasan Menko Muhadjir
Sekitar 31 Menit yang laluJemaah Haji 2022 Lebih Sedikit, Kemenag Harap Indeks Kepuasan Naik Tahun Ini
Sekitar 42 Menit yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 4 Jam yang laluMenko PMK: Kasus Covid-19 Tak Naik Signifikan Usai Mudik Lebaran 2022
Sekitar 21 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami