Pandemi Covid-19 Berisiko Menaikkan Kasus Kekerasan Pada Anak
Merdeka.com - Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, pandemi Covid-19 berisiko menyebabkan naiknya kasus kekerasan terhadap anak. Dia mencatat ada lima risiko yang rentan dialami anak akibat pandemi Covid-19.
“Pertama adalah risiko meningkatnya kekerasan terhadap anak," katanya di Samarinda, Sabtu (26/6).
Untuk risiko kekerasan terhadap anak, lanjutnya, kerentanan terjadi karena di masa pandemi, hampir seluruh aktivitas anak dilakukan di rumah. Sementara tidak semua anggota keluarga siap dengan kondisi ini.
Hal itu terjadi karena ada anggota keluarga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tekanan ekonomi. Sehingga pelampiasannya kemudian ke anak atau anak menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Risiko kedua adalah berhubungan dengan psikososial anak. Yakni banyak anak yang mengalami gangguan psikososial dan kesehatan mental, akibat dari mereka tidak bisa bermain baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.
"Ini terjadi karena adanya pengkondisian belajar dari rumah menggunakan handphone (HP) yang kemudiannya anak terbiasa menggunakan HP. Jika peran orang tua lemah ketika belajar secara daring, maka akan memperburuk kondisi," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Ketiga adalah risiko hilangnya pengasuhan. Akibat dari kebiasaan tatanan kehidupan berubah, maka tidak semua pribadi siap menjalani, sehingga peran pengasuhan oleh orang tua juga mengalami perubahan.
Dalam hal ini, ada sebagian orang tua membiarkan aktivitas setelah melihat anak diam, padahal belum tentu diamnya anak itu baik, bisa jadi diamnya anak karena kecanduan game online, terpapar pornografi atau lainnya.
Keempat adalah risiko meningkatnya tantangan untuk mengakses layanan bagi anak, khususnya aksesibilitas layanan kesehatan dan pendidikan, karena saat ini angka capaian imunisasi menurun akibat kebijakan PPKM.
"Kelima adalah risiko stigmatisasi pada anak terdampak dan keluarganya, yakni terjadi stigmatisasi pada anak jika dirinya atau anggota keluarganya ada yang terpapar COVID-19 sehingga anak kemudian dikucilkan," tutup Noryani.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaMengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif
Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaGejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaJenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnya