Merdeka.com - Masyarakat Kalimantan Timur dibikin kagum dengan kemunculan sekelompok satwa langka Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris) di salah bantaran Sungai Mahakam, Kota Bangun, Kutai Kartanegara. Populasi satwa itu sendiri kini masuk kategori kritis dan terancam punah (critically endangered species).

Momen langka Pesut Mahakam itu direkam melalui ponsel sekelompok bocah yang berada di pinggir sungai, Jumat (30/8) siang lalu. Mereka kegirangan, bisa melihat lebih dekat Pesut Mahakam.

Rekaman video berdurasi 51 detik itu beredar luas di media sosial. Warga berharap, Pesut Mahakam tidak sampai benar-benar punah dan hanya meninggalkan cerita.

"Saya lihatnya juga ikut girang, ikut senang. Karena lihatnya dari dekat. Momen itu kan langka," kata Fahmi (38), warga Samarinda kepada merdeka.com, Senin (2/9).

Video yang diperoleh merdeka.com, sekelompok anak mulai merekam saat melihat pesut berenang ke arah pinggir sungai. Bahkan mereka teriak kegirangan dan dengan jelas menyebut Pesut Mahakam.

"Karena kan kita kalau mau dapat momen motret Pesut, mesti naik kapal dulu menyusuri sungai agak ke hulu sungai, baru bisa dapat gambarnya," ujar Fahmi.

Peneliti Pesut Mahakam dari yayasan konservasi Rare Aquatic Species Of Indonesia (RASI) Danielle Kreb mengatakan, perairan Sungai Mahakam di Kota Bangun memang menjadi habitat Pesut Mahakam.

"Mereka (Pesut Mahakam) berenang berkelompok. Dari penelitian perilaku yang kami lakukan selama ini, mereka berinteraksi antar Pesut karena hendak kawin," kata Danielle, yang sudah lebih 20 tahun ini meneliti Pesut Mahakam.

Di samping itu, menurut Danielle, keberadaan pesut hingga ke bantaran sungai, juga diperkirakan kawasan itu memiliki banyak pangan ikan. "Yang dikhawatirkan Pesut tersangkut ke renggek (sejenis jala ikan) nelayan sekitar. Kalau tersangkut, Pesut bisa sesak napas dan akhirnya mati," demikian Danielle.