Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak mengonsumsi daging hewan yang sudah terkontaminasi bakteri antraks. Hewan terjangkit antraks harus dibakar.
"Kalau ini ada (hewan terjangkit antraks) harus dibakar, tidak boleh dimakan," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (11/7).
Budi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak. Sementara masyarakat yang terkena antraks bisa segera mencari antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut.
"Kalau sudah terkena itu (antraks) bisa dikasih antibiotik tertentu agar supaya membunuh bakteri-bakteri," ucapnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi mengatakan, antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, hingga domba. Namun, bakteri tersebut juga bisa menular ke manusia. Kemenkes mengimbau masyarakat waspada terhadap antraks. Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri hewan terjangkit antraks.
Ciri Hewan Kena Antraks
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, hewan terjangkit antraks biasanya memiliki gejala klinis. Pada hewan yang mengalami gejala antraks akut biasanya demam hingga 41-42 derajat Celcius, gelisah, lemah, paha gemetar, nafsu makan hilang, kejang dan ambruk.
berita untuk kamu.
Selain itu, hewan terpapar antraks bisa menunjukkan gejala keluar darah dari dubur, mulut dan lubang hidung. Darah tersebut berwarna merah tua, agak berbau amis dan busuk serta sulit membeku. "Kemudian, pembengkakan di daerah leher, dada dan sisi lambung, pinggang dan alat kelamin luar," kata Suharini Eliawati. Sementara jika gejala antraks yang dialami hewan tersebut tergolong perakut, hewan bisa mendadak mati tanpa disertai gejala.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, cukup sulit bagi masyarakat membedakan daging terpapar antraks atau tidak. Sebab, daging yang beredar di pasar sangat banyak. Nadia meminta masyarakat tidak membeli daging murah untuk menghindari antraks. Selain itu, masyarakat sebaiknya hanya membeli daging di rumah potong hewan (RPH) resmi. Setali tiga uang dengan Nadia, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sulit mengenali ciri-ciri daging terkontaminasi bakteri antraks.
Menurut Tjandra, masyarakat hanya bisa mewaspadai antraks dengan mengenali gejala hewan terjangkit antraks.
Tjandra meminta masyarakat tidak mengonsumsi daging dari hewan yang sudah terkonfirmasi terpapar antraks.
"Kalau daging dari hewan sakit maka jangan dikonsumsi," ujar Tjandra.
- Alma Fikhasari
Antraks tidak mudah hilang dari daerah yang pernah terinfeksi
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaGejala antraks muncul tergantung pada bagaimana kita terinfeksi oleh bakteri penyebabnya, bisa melalui kulit, pernapasan, hingga jarum suntik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaAnggota MKMK Bintan Saragih menyebut Anwar Usman layak diberhentikan secara tidak hormat sebagai Ketua MK.
Baca SelengkapnyaMeski terkesan urusan sepele, siapa sangka permohonan Sabil direspons dengan baik oleh petugas.
Baca SelengkapnyaMahkamah Kehormatan MK (MKMK) memutuskan Anwar Usman melanggar kode etik berat. Dia dicopot dari jabatannya sebagai ketua MK.
Baca SelengkapnyaAntraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, hingga domba. Namun, bakteri tersebut juga bisa melompat ke manusia.
Baca Selengkapnya