Cek Kesehatan Gratis Dimulai, Dinkes DKI: Bebas Pilih Puskesmas Mana Saja
Ani menyampaikan, program ini berlaku untuk seluruh masyarakat yang sudah mendaftar di aplikasi Satu Sehat Mobile.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melaksanakan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) hari ini, Senin (10/2). Program ini milik pemerintah pusat bagi rakyat sebagai kado ulang tahun.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, program ini bertujuan untuk mendeteksi dini risiko penyakit agar bisa ditangani lebih cepat. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
"Warga yang ingin mengikuti program ini diimbau untuk mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi Satu Sehat Mobile agar proses pemeriksaan berjalan lebih cepat," kata Ani dalam keterangannya, Senin (10/2).
Ani menyampaikan, program ini berlaku untuk seluruh masyarakat yang sudah mendaftar di aplikasi Satu Sehat Mobile. Peserta yang telah mendaftar akan mendapat jadwal pemeriksaan dan memilih puskesmas sesuai lokasi yang diinginkan.
"Tahap awal, kuota peserta dibatasi 30 orang per hari, sesuai arahan Kementerian Kesehatan. Namun, jumlah tersebut dapat ditingkatkan jika tenaga kesehatan di puskesmas mampu menangani lebih banyak peserta," ujar Ani.
Pemeriksaan Bukan di Rumah Sakit
Ani menyebut, pemeriksaan ini dilakukan di puskesmas, bukan rumah sakit. Sebab tenaga medis dan fasilitas yang ada dan diperlukan telah tersedia di puskesmas.
Dia menjelaskan, program CKG ini akan mencakup skrining berbagai penyakit, termasuk diabetes, jantung, serta risiko penyakit menular seperti TBC. Tak hanya itu, juga akan ada pemeriksaan gigi, namun hanya sebatas pengecekan tanpa tindakan seperti penambalan atau pencabutan.
"Jika ditemukan masalah kesehatan, pasien akan diarahkan untuk tindak lanjut di puskesmas atau rumah sakit sesuai kebutuhan," ujar Ani.
Ani menerangkan, setiap warga dapat mengikuti CKG sekali dalam setahun pada hari ulang tahunnya dan berlaku hingga 30 hari ke depan. Masyarakat yang ulang tahunnya terlewat saat program cek kesehatan gratis dimulai pada 10 Februari 2025 ini masih dapat melakukan pendaftaran dan diberikan waktu hingga April 2025.
Menurut Ani, apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi sehat, maka peserta tidak perlu kembali melakukan pemeriksaan hingga tahun berikutnya. Namun, jika ditemukan risiko penyakit, pasien akan mendapatkan edukasi serta rekomendasi pemeriksaan lebih lanjut.
"Setelah pemeriksaan, ada sesi edukasi untuk peserta agar mereka lebih memahami pola hidup sehat. Jika ditemukan potensi penyakit, maka akan ada tindak lanjut sesuai kondisi masing-masing," jelas Ani.
Ani berujar, beberapa puskesmas di Jakarta menyediakan ruang khusus bagi peserta CKG untuk menghindari antrean panjang. Pasalnya, layanan dibagi berdasarkan kelompok usia, misalnya anak-anak di lantai berbeda dari pasien dewasa.