Merdeka.com - Sebanyak 13 mobil mewah diduga tidak memiliki surat-surat kendaraan alias bodong 'dikandangkan' di markas Polda Jatim. Kendaraan-kendaraan bernilai fantastis ini sudah diidentifikasi spesifikasinya.

Langkah polisi itu dikritik oleh Wakil Ketua DPR Ahmad Sahroni. Lewat akun instagram pribadinya, @ahmadsahroni88, dia menilai Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan karena salah dalam merazia mobil-mobil mewah tersebut.

Sahroni mengungkapkan, mobil-mobil tersebut diamankan dari rumah-rumah pemiliknya, bukan hasil operasi di jalan raya. Operasi tersebut, menurutnya, dilakukan pada tengah malam saat pemilik sedang tidur.

"Polda Jatim melakukan tindakan sewenang-wenang dengan mendatangi rumah orang yang memiliki supercar pada jam tengah malam di saat orang sedang tidur," tulis Sahroni

Polisi kemudian menanyakan surat-surat kendaraan kepada pemilik. Tetapi, kata Sahroni, petugas malah meminta untuk diperlihatkan BPKB mobil. Padahal BPKB mobil tersebut ada yang disimpan di deposit box bank.

"Setelah ditanya surat-surat dan ada suratnya diberikan STNK malah minta BPKB yang BPKB tersebut ada di Deposit Box Bank tapi petugas minta diperlihatkan. Masa pukul 23.00 WIB, BPKB suruh ambil di Bank yang Bank Tutup," ujarnya.

Disita dari Rumah dan Bengkel

Tidak hanya merazia ke rumah-rumah, Sahroni menyebut mobil yang tengah di-service di bengkel pun ikut menjadi target razia polisi. Mobil tersebut akhirnya diangkut ke Polda Jatim.

"Minta pula mobil dibawa ke Polda pada malam itu dan terjadi perdebatan di telepon karena pemilik mobil tersebut tidak di rumah sedang liburan masa sudah perlihatkan STNK resmi mobil mau dibawa. Mobil yang sedang di service di bengkel juga demikian langsung di angkut ke Polda Jatim," sambung Sahroni.

Bendahara Umum Partai NasDem ini sebenarnya setuju dengan tindakan polisi merazia mobil-mobil yang tidak memiliki surat kendaraan alias bodong. Tetapi dengan cara dan prosedur yang benar.

"Saya setuju tindakan Kapolda Jatim untuk menindak kendaraan yang diduga bodong tapi kalo beneran bodong. Masa mobil-mobil dibawa ke Polda Jatim sekarang ada yang dikembalikan, berarti kan enggak benar cara pengecekan kendaraan pada saat dibawa ke Polda Jatim (salah tangkap ceritanya)," tambah dia.

Tetapi untuk di Jatim, Sahroni menilai polisi sudah menyalahi aturan. Yaitu dengan mengecek mobil-mobil mewah ke rumah pemiliknya pada malam hari. Cara ini disebut Sahroni sangat ekstrem.

"Saya tidak setuju sikap kapolda jatim melakukan pengecekan kendaraan di rumah orang pada tengah malam," tegas Sahroni.

Klarifikasi Mobil Berstiker ASC

Supercar Lamborghini berwarna merah dan emas yang disita Polda Jatim bertuliskan Ahmad Sahroni Center (ASC). Sahroni juga mengklarifikasi bahwa mobil tersebut bukan miliknya. Stiker itu dipasang saat dirinya menjadi sponsor dalam acara Brotherhood Club Indonesia (BCI).

"Saya klarifikasi sahabat semua, mobil ini bukan mobil saya. Sticker ASC yang ada itu pada acara event BCI di Surabaya. Karena saya sponsor maka ditaruh sticker saya. Mobil tersebut tidak bodong punya Form A," kata Sahroni.

Penjelasan Kapolda Jatim

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, pengungkapan kasus mobil mewah ini diakuinya berasal dari adanya insiden kebakaran mobil mewah Lamborghini di Jalan Mayjen Sungkono, Minggu (8/12) di Surabaya beberapa waktu lalu.

Dari adanya insiden ini, polisi lalu mengembangkan kasus tersebut, dan mendapati sekitar 14 kendaraan mewah yang diduga tidak memiliki surat-surat kelengkapan kendaraan.

"Kasus ini dari kejadian adanya kebakaran, ada mobil terbakar, yang dikendarai oleh masyarakat atau sosialita yang di hari minggu yang lalu. Dari situ tim dari Polda Jawa Timur bekerja sama dengan Polrestabes melakukan pemeriksaan dan diperoleh hasil pengembangan ini kami mengamankan ada 14 kendaraan," ujarnya, Senin (16/12).

Kapolda menambahkan, ke 14 kendaraan yang diamankan itu, diakuinya diambil dari jalan raya oleh polisi lalu lintas, serta ada juga yang diambil secara door to door berdasarkan informasi dari masyarakat.

"Beberapa kendaraan hasil di jalan raya kita mengambil yang dilakukan oleh lalu lintas dan reserse yang mana tidak membawa surat-surat dan juga ada kita melakukan door to door terkait dengan informasi yang berkembang di masyarakat adanya kendaraan mewah," tambahnya.

Informasi sementara yang didapatnya, beberapa kendaraan yang saat ini diamankan antara lain, 5 Ferari, 3 McLaren, 2 Porsche, 1 Aston Martin, 1 Nissan GTR, 1 Mini Cooper dan 1 Lamborghini. Ke 14 kendaraan tersebut, saat ini tengah dalam pemeriksaan dokumen kendaraannya.