Viral Momen Dramatis Perpisahan Mahasiswa KKN dengan Warga Setempat, Diwarnai Aksi Saling Tarik hingga Isak Tangis
Kuliah Kerja Nyata selalu punya cerita unik tersendiri dari tiap kelompok.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) selalu punya cerita unik tersendiri dari tiap kelompok. Cerita ini bisa terjadi sebelum, selama, hingga sesudah KKN.
Seperti kisah yang dibagikan oleh akun TikTok @miftaahsnh berikut ini. Perpisahan kelompok KKN dengan warga desa selalu menjadi momen sedih di tiap daerah tak terkecuali kelompok KKN Mita.
Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit, Mita menunjukkan bagaimana anak-anak desa sangat berat hati melepas kelompok KKNnya untuk kembali ke kampus. Perpisahan ini pun berlangsung dramatis karena diwarnai aksi saling tarik hingga isak tangis. Berikut Kisahnya.
Diwarnai Aksi Saling Tarik
Di awal unggahan video Mita, tampak salah satu rekannya kesulitan untuk menaiki truk. Laki-laki berkemeja hitam tersebut dikerumuni banyak anak desa. Seolah tak rela ditinggal kakak-kakaknya pergi, anak-anak tersebut menangis hingga memeluk kaki dan tangan teman Mita agar tak naik ke truk.
Tak tinggal diam, teman lain yang sudah berada di dalam truk ikut menarik rekannya agar bisa naik. Aksi saling tarik pun terjadi begitu dramatis.
”Perdramaan sebelum balik KKN,” tulis Mita.
Bertugas di Tangerang
Mita dan kawan-kawannya merupakan mahasiswa UIN Sawunggaling Jakarta. Mereka ditugaskan untuk mengabdi di wilayah Gunung Kaler, Tangerang.
Unggahan Mita viral di media sosial. Sejak pertama dibagikan kontennya sudah diputar hingga hampir 10 juta kali oleh netizen. Beragam komentar turut menghiasi unggahan Mita.
“kalo ada waktu dan kesempatan tolong jengukin mereka kakk, mereka sudah menganggap kalian seperti sodara sendiri, aku yg ga kenal mereka, ikutan sedihh,” tulis netizen.
”bukti kalau anak KKN ini, memberikan kenangan berharga, walaupun hanya beberapa bulan, di hidup mereka yg panjang,” imbuh netizen lain.
Sebelum Pulang Sempat Bagi Uang Ke Anggota Kelompok
Selama ini Mita dan teman-teman menjalankan program kerja dengan baik. Mereka mengabdi ke sekolah-sekolah hingga mengedukasi ibu-ibu soal kesehatan.
Sebelum pulang dengan dramatis, Mita dan anggota kelompoknya sempat bagi-bagi uang. Pada momen ini anak-anak desa sudah mulai memantau pergerakan kakak-kakak yang mereka sayang dengan memenuhi halaman depan kantor desa.
