Sisi Lain Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Warga Bisa Beli Pakai Dua Mata Uang Berbeda
Warga susah mendapatkan barang produksi dalam negeri di pulau ini.

Warga susah mendapatkan barang produksi dalam negeri di pulau ini.

Sisi Lain Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Warga Bisa Beli Pakai Dua Mata Uang Berbeda

Pulau Sebatik merupakan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Bagian selatan pulau ini masuk dalam administrasi Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sementara bagian utara merupakan wilayah Negara Bagian Sabah Malaysia.

Fakta Menarik
Pulau ini memiliki tugu perbatasan garuda perkasa dengan tulisan NKRI harga mati. Tugu ini jadi salah satu daya tarik Pulau Sebatik.
Selain Tugu Garuda Perkasa, ada Pelabuhan Sei Pancang yang jadi pembatas wilayah antara Indonesia dengan Negeri Jiran.


Mengutip Instagram @indonesiago.id, Pulau Sebatik memiliki tiga pantai yakni Pantai Marina, Pantai Kayu Angin, dan Pantai Batu Lamampu. Pantai Kayu Angin dan Pantai Batu Lamampu berada di desa yang sama dan sering jadi tujuan wisata turis.
Penduduk
Pulau Sebatik merupakan miniatur Indonesia yang dihuni beberapa suku berbeda. Penduduk Pulau ini terdiri dari Suku Tidung, Bugis, Flores, dan Jawa.

Jual Beli
Mengutip situs Kemdikbud RI, tidak sulit menemukan barang kebutuhan sehari-hari warga Sebatik yang diproduksi Negara Malaysia, padahal Sebatik bagian selatan merupakan wilayah Indonesia. Sebaliknya, justru sulit menemukan barang produksi dalam negeri di Pulau Sebatik.
warga Tawau Negeri Bagian Sabah Malaysia menyebabkan pemberlakuan dua jenis mata uang di pulau ini, yakni rupiah dan ringgit.
Interaksi transnasional di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia semakin intensif karena adanya kesamaan sosial budaya yang dimiliki oleh dua warga yang berbeda wilayah negara. Kesamaan itu mempermudah kedua warga untuk berkomunikasi.
Interaksi antara kedua wilayah semakin menguat karena wilayah Pulau Sebatik yang tidak begitu luas mengakibatkan mobilitas warga dalam pulau relatif terbatas.

Barang kebutuhan sehari-hari penduduk Sebatik pun lebih banyak didatangkan dari Malaysia, seperti
susu, minyak goreng, gula, berbagai jenis kue, dan kebutuhan pokok lainnya.