Mencicipi Kue Petulo Kembang Khas Jawa Timur, Bentuknya Mirip Mi Warna–Warni
Kue ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
Kue ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
Jawa Timur memiliki beragam jenis kue tradisional yang unik dan menarik untuk dicicipi. Salah satunya yang wajib Anda cicipi ketika berkunjung ke Jawa Timur yaitu kue petulo kembang. Kue petulo kembang identik dengan warna-warna yang terang atau cerah yang melambangkan keceriaan pada saat mencicipi kue ini. Kue petulo kembang sangat populer di wilayah Indonesia karena kue ini sudah ada sejak zaman dulu. Tetapi semakin adanya perkembangan zaman, makanan tradisional yang satu ini mulai jarang ditemui di Indonesia.
Melansir dari Budaya Indonesia, kue petulo kembang merupakan salah satu kue khas tradisional yang terbuat dari bahan dasar tepung beras, santan, dan yang paling penting yaitu perwarna makanan agar kue ini menarik untuk dicicipi oleh penikmatnya.
Kue petulo kembang memiliki cita rasa lezat yaitu manis dan gurih karena masyarakat Jawa yang memang menyukai cita rasa masakan yang cenderung manis.
Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan lembut ketika mencicipinya.
(Foto/Youtube/@Petulo Retno Wulan)
Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna. Dalam 1 biji kue petulo kembang bisa terdiri 2–3 warna. Foto/Youtube/@Petulo Retno Wulan
Selain itu, bentuk kue ini mirip seperti kue putu mayang yang berasal dari Betawi. Persamaannya yaitu bentuk minya yang sama–sama digulung tetapi perbedaannya terletak pada bentuk mi gulungnya. Kue putu mayang bentuk minya menyerupai rambut yang digulung, sedangkan petulo kembang mirip dengan rol rambut.
Proses pembuatan kue ini sangat praktis serta bahan-bahan yang dibutuhkan sangat mudah untuk didapatkan sehingga masyarakat dapat membuatnya di rumah. Foto/Pixabay
Bahan – bahan : • 250 gram tepung beras • 425 ml air mendidih • 75 ml air • 400 ml kuah santan • Pewarna Cara membuat kue petulo kembang : 1. Masukkan tepung beras dan air sebanyak 75 ml ke dalam wadah, kemudian aduk hingga merata sampai airnya habis dan tekstur tepungnya menjadi lembap. 2. Sedikan dandang, lalu alasi dengan kain tipis. Masukkan tepung beras yang tadi sudah memiliki tekstur lembap. Kemudian kukus 10 menit. Jika sudah lalu angkat dan ayak.
3. Tuang air yang mendidih dan aduk hingga merata dengan menggunakan sendok kayu. 4. Adonan bisa dibagi menjadi 3 bagian. Kemudian beri 2 warna sesuai selera (merah atau hijau). Sisanya berikan warna putih agar sedikit menarik, aduk masing-masing bagian hingga merata. 5. Adonan tersebut dimasukkan ke cetakan khusus membuat petulo. Kemudian tekan-tekan cetakan diatas 1 lembar daun pisang hingga adonannya keluar berbentuk seperti mi, kemudian potong dengan ukuran 6 cm.
6. Kukus adonan tersebut dengan dandang yang tadi sudah dialasi daun pisang hingga matang. Setelah itu angkat dan hidangkan kue petulo kembang dengan kuah santan. foto/Instagram@dhora_kusumadewi
Kue ini enak disajikan dengan tambahan menu pelengkap yaitu surabi dan ketan. Foto/Instagram@ikketantular
Beda dari soto biasanya, Sroto Sokaraja pakai bumbu kacang dan potongan ketupat.
Baca SelengkapnyaMakanan khas satu ini berasal dari Batak Toba. Camilan ini berbentuk unik yaitu limas atau seperti piramida.
Baca SelengkapnyaSecara sederhana, maka seseorang yang belum mencapai umur 40 tahun dapat mencalonkan menjadi capres-cawapres, namun telah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan warga NU sudah pintar sehingga dapat menentukan pilihan sendiri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRumah ini memiliki arti badak yang sedang menguap. Rumah Badak Heuay banyak ditemui di Sukabumi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSegala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi.
Baca SelengkapnyaSepiring Nasi Langgi cukup menggoda untuk dicoba saat pertama kali berkunjung ke Jember.
Baca SelengkapnyaJika penelitian berhasil, maka ada secercah harapan bagi kaum laki-laki yang mengalami nasib ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai yang sebaiknya menjadi perhatian bukan soal benar atau salah desain.
Baca Selengkapnya