Kisah Inspirasi Zaenal Arifin, Kembangkan Soto Organik Cuan Ratusan Juta Rupiah Per Bulan
Memulai usaha sejak delapan tahun lalu, kini karyawannya telah mencapai 46 orang

Memulai usaha sejak delapan tahun lalu, kini karyawannya telah mencapai 46 orang

Kisah Inspirasi Zaenal Arifin, Kembangkan Soto Organik Cuan Ratusan Juta Rupiah Per Bulan
Sama seperti kebanyakan mahasiswa lain, setelah lulus studi Zaenal Arifin langsung bekerja di sebuah perusahaan. Namun ia ternyata tidak cocok dengan model pekerjaan yang mengikat.
“Karena itulah saya memutuskan untuk berwirausaha sendiri,” kata Zaenal Arifin
-
Kenapa pemilik kafe membuka warung makan organik? Dari cerita itulah kemudian kafe organik berdiri dengan tujuan membantu masyarakat hidup sehat.
-
Apa itu makanan organik? Makanan organik adalah produk yang diproduksi dan diproses tanpa melibatkan teknologi rekayasa biologi, radiasi, penggunaan zat pestisida, hormon, dan antibiotik.
-
Bagaimana soto berkembang di Indonesia? Meskipun awalnya dianggap sebagai adaptasi dari sup jeroan China, perkembangan soto di Indonesia telah melibatkan pengambilan dan penyesuaian dengan lidah setiap daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan makanan organik? Makanan yang mengusung label organik harus memenuhi berbagai peraturan yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian AS (USDA).
-
Apa saja contoh makanan organik? Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu, dan daging adalah contoh makanan organik yang paling sering dibeli.
-
Bagaimana cara membuat pupuk kompos organik? Berikut cara membuat pupuk kompos organik dari sampah rumah tangga yang ramah lingkungan: 1. Mengumpulkan Bahan Organik Agar dapat membuat pupuk kompos yang baik, Anda perlu mengumpulkan bahan-bahan organik, seperti:Sisa sayuran dan buah: Kulit pisang, sayuran busuk, dan sisa buah.Sampah dapur: Sisa makanan, seperti nasi, pasta, dan roti.Bahan nabati: Daun kering, ranting kecil, dan rumput. Kertas dan karton: Namun jangan gunakan kertas berwarna atau yang mengandung plastik 2. Menyiapkan Tempat Kompos Anda memerlukan ruang yang cukup untuk membuat kompos. Ini bisa berupa:Berkas kompos: Sebuah kotak atau wadah yang dapat dibuka dan ditutup.Tumpukan tanah: Jika Anda memiliki halaman, Anda bisa membuat tumpukan kompos di sudut taman.Pastikan tempat kompos memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mendukung proses dekomposisi. 3. Menyusun BahanLetakkan bahan-bahan organik dalam lapisan-lapisan. Misalnya, mulai dengan lapisan bahan yang kaya nitrogen (seperti sisa sayur) di bagian bawah dan diikuti dengan lapisan bahan yang lebih kaya karbon (seperti daun kering atau kertas).4. MoistenPastikan campuran Anda cukup lembab, tetapi tidak sampai basah. Sebaiknya penggunaan air sekitar 40-60% dari keseluruhan bahan. 5. Aduk Secara BerkalaSecara berkala, aduk bahan-bahan di dalam tempat kompos setiap 1-2 minggu. Ini akan membantu mempercepat proses dekomposisi dan memastikan sirkulasi udara yang baik.6. Pantau SuhuSuhu di dalam tumpukan kompos dapat naik hingga 60°C. Jika suhu terlalu tinggi, aduk tumpukan. Sebaliknya, jika suhu terlalu rendah, tambahkan lebih banyak bahan segar. 7. Pupuk Kompos Siap Digunakan Setelah 3-6 bulan, pupuk kompos Anda siap untuk digunakan. Ciri-ciri pupuk kompos yang baik adalah:Berwarna coklat gelapMemiliki bau tanah yang khasTeksturnya remah dan tidak ada sisa bahan yang masih utuh 8. Menggunakan Pupuk Kompos Pupuk kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk memperkaya tanah di kebun Anda. Anda bisa mencampurkannya dengan tanah pada saat menanam, menyebarkannya di permukaan tanah, atau membuat larutan kompos yang dapat disiramkan ke tanaman.

Zaenal mengatakan, pertama kali ia membuka usaha pemancingan ikan di belakang rumah. Kemudian ia membuka usaha soto organik.
“Dari awal mula kita menanam, perawatan sampai dengan panen kita tanpa bahan kimia sedikitpun. Jadi murni dari bahan organik yang kita dapatkan di belakang rumah saya,” ungkapnya dikutip dari YouTube Liputan6.

Zaenal mengatakan, sejak delapan tahun memulai usaha, kini karyawannya sudah berjumlah 46 orang. Namun untuk hari biasa, karyawan yang dipekerjakan cukup 28 orang.
Tri Widiastuti, salah satu karyawan warung soto organik mengatakan, awalnya ia mengaku kesulitan untuk bekerja di sana. Namun di sepanjang perjalanan ia selalu diarahkan oleh pemilik serta karyawan yang lebih senior.

Zaenal mengatakan, harga soto organik cukup murah. Soto ukuran porsi kecil dihargai Rp5.000 sedangkan soto porsi besar dihargai Rp7.000. Sementara itu untuk pelengkap ada lauk balungan dan ceker dengan harga Rp5.000.
“Rasanya enak, nasinya juga pulen. Untuk harganya bagi saya cukup terjangkau. Bisa dibilang murah,” kata Dwiki Novarendra, salah seorang pembeli soto organik.
Zaenal mengatakan, dalam sehari ia bisa meraih omzet rata-rata hingga Rp5 juta dari berjualan soto organik itu. Bila dikalikan 30 hari, omzetnya mencapai Rp150 juta per bulan. Dalam kesempatan itu, ia juga berbagi tips bagaimana usahanya bisa sukses.

“Jangan takut melakukan hal yang tidak biasa. Karena dengan ketekunan niscaya akan menjadi hal yang luar biasa. Dengan modal semangat, kesabaran, pantang menyerah dan harus berani berubah,”
pungkas Zaenal dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (13/11).