Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo
Masyarakat percaya dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Masyarakat percaya dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Meskipun hidup liar, kera ekor panjang di Goa Kreo tidak pernah mengganggu wisatawan. Mereka cukup jinak dan bersahabat untuk manusia.
Untuk menuju mulut gua, wisatawan harus menuruni ratusan anak tangga. Sesampainya di bawah, wisatawan akan melewati sebuah jembatan. Setelah jembatan itulah wisatawan sampai di mulut gua.
Gua Kreo memiliki kedalaman 25 meter dan tinggi 2,5 meter. Masyarakat percaya dulu gua itu digunakan sebagai petilasan oleh Sunan Kalijaga saat ia hendak mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.
Saat semedi itu Sunan Kalijaga dihampiri empat ekor kera. Mereka hendak membantu Sunan Kalijaga membawa kayu jati menuju Demak. Namun Sunan Kalijaga tidak memperbolehkannya.
Mayoritas pengunjung mendatangi Goa Kreo untuk liburan, menikmati keindahan alam, sekaligus melestarikan warisan sejarah Goa Kreo. Tak hanya warga lokal, mereka juga datang dari luar Semarang. “Saya sudah sering sekali ke sini sejak tahun 2001. Sarana untuk liburan, apalagi sekarang tempatnya sudah semakin bagus,” kata Sanwar, salah seorang pengunjung asal Demak.
Selain pemandangan indah serta udara sejuk, pengunjung juga bisa menikmati hamparan danau Waduk Jatibarang yang mengelilingi Goa Kreo. Waduk dengan luas 189 hektare serta luas tangkapan 54 kilometer persegi ini berfungsi sebagai penampung air pengendali banjir, budidaya ikan, serta destinasi wisata.
Aturan melintas di perlintasan sebidang adalah berhenti di rambu tanda STOP, tengok kiri-kanan, apabila telah yakin aman baru bisa melintas.
Baca SelengkapnyaMKD akan menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap anggota DPR yang melakukan pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan kalau acara kirab tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaKedua kereta tersebut mengalami anjlok di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates KM 520+4 pada Selasa (17/10) siang.
Baca Selengkapnya"Saya minta Walkot, Camat, Lurah untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak bakar sampah di lingkungannya," kata Heru.
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaIbunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.
Baca SelengkapnyaPermintaan Mahfud ini lantaran putusan MKMK hanya memecat Anwar Usman dari posisi Ketua MK. Bukan dari hakim MK.
Baca SelengkapnyaAdapun yang disita oleh penyidik sebanyak 48 dokumen dari BPAD NTT dan 17 dokumen dari BKD NTT.
Baca Selengkapnya