Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan hariannya kecil kadang tak dapat sama sekali
Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan hariannya kecil kadang tak dapat sama sekali
Hingga kini, potret kemiskinan masih membelenggu beberapa daerah di Indonesia. Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sekilas, Desa Cipelem tak terlihat berbeda dari desa-desa pada umumnya. Pada tahun 2021 lalu, kanal YouTube Aksi Cepat Tanggap sempat melakukan penelusuran ke desa itu. Saat itu tercatat 80 persen warganya hidup dalam kondisi ekonomi yang tidak layak.
Penghasilan mereka tidak pernah menentu setiap bulan. Sohirin, salah satu pegawai Desa Cipelem, mengatakan kalau desa tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Apalagi mayoritas warganya merupakan buruh tani. Penghasilan bulanan mereka tak sampai Rp800 ribu sebulan.
kata Sohirin dikutip dari kanal YouTube Aksi Cepat Tanggap.
Sekilas gambaran kemiskinan memang tidak terlihat di Desa Cipelem. Jalanan di sana sudah beraspal. Selain itu rumah di sana sudah terlihat layak huni. Tapi penghasilan yang tak menentu membuat mereka hidup serba sulit, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saat masa tanam sama panen, orang-orang di sini bisa kuli. Bayarannya kalau untuk laki-laki Rp60 ribu, itu nggak dikasih makan, kalau perempuan Rp40 ribu, setengah hari,” kata Abdul Latief, salah seorang Ketua RT di Desa Cipelem.
Selain mengandalkan penghasilan sehari-hari, warga Desa Cipelem juga bergantung pada bantuan pemerintah. Selain itu mereka juga mencukupi kebutuhan dengan berhutang sana-sini.
“Misalnya anak saya sedang di Jakarta cari kerja. Untuk sementara pinjem duit dari tetangga atau bos dulu,” tambahnya.
Carsinah, salah seorang warga Desa Cipelem, mengatakan bahwa kalau musim kemarau dia praktis tidak punya pekerjaan. Biasanya mereka kerja kalau musim tanam maupun musim panen.
“Kerja setengah hari dapat Rp35 ribu. Itupun kalau ada. Kalau nggak ada ya di rumah. Kalau nggak ada gini ya makan seadanya. Kalau nggak tempe ya sayur kangkung,” kata Carsinah.
Seseorang yang sudah bekerja keras semasa muda biasanya ingin hidup nyaman di masa tua, namun tidak dengan kakek satu ini.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di sana sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaKehilangan seseorang yang dikasih bisa membuat seseorang kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaDengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di daerah terpencil, namun warga di sana tampak hidup berkecukupan
Baca SelengkapnyaPemuda ini namanya ramai disorot lantaran masuk dalam bursa cawapres untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNanang tersadar, mengakhiri hidup bukanlah solusi terbaik menghadapi masalah yang saat ini sedang mendera.
Baca Selengkapnya