PERISTIWA
FOTO: Potret Pilu Korban Abrasi Laut: Kakek 80 Tahun Nekat Pertahankan Rumah dengan Harapan Bambu Dapat Menghalau Ombak Ganas Karawang
Kakek Carmad masih dibayangi rasa cemas oleh ombak besar yang bisa saja datang secara tiba-tiba.
Rabu, 24 Apr 2024 19:43:00
FOTO: Potret Pilu Korban Abrasi Laut: Kakek 80 Tahun Nekat Pertahankan Rumah dengan Harapan Bambu Dapat Menghalau Ombak Ganas Karawang (©merdeka.com)
Kini Kakek Carmad masih dibayangi rasa cemas oleh ombak besar saat musim angin timur datang ataupun hujan besar.
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
FOTO: Potret Pilu Korban Abrasi Laut: Kakek 80 Tahun Nekat Pertahankan Rumah dengan Harapan Bambu Dapat Menghalau Ombak Ganas Karawang
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Terjangan ombak besar menerjang kawasan pesisir pantai di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024). Hantaman ombak itu telah mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak parah. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Salah satu warga terdampak adalah Kakek Carmad (80) yang salah satu rumahnya di Kampung Pisangan, Desa Cemara rusak parah akibat hantaman ombak besar. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Pak Carmad merupakan warga asli Kampung Pisangan yang dilahirkan di daerah tersebut. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Sejak kecil Pak Carmad mengaku sangat mengalami perubahan alam di tempat tinggalnya itu. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Dulu wilayahnya dipenuhi hutan alami yang tumbuh subur. Namun seiring dengan perkembangan zaman telah mengubah wajah tanah kelahirannya menjadi rawan bencana. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Perubahan iklim yang membuat abrasi air laut yang dia alami di tahun 2000-an telah menghancurkan salah satu rumahnya akibat terhantam ombak besar. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Bencana itu membuat keluarga Kakek Carmad harus pindah rumah dengan jarak yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Kini beliau masih dibayangi rasa cemas oleh ombak besar yang bisa saja datang secara tiba-tiba ataupun saat musim angin timur datang dan hujan lebat yang dapat membahayakan dirinya dan keluarganya. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Kakek Carmad mengaku hanya sanggup memperbaiki bagian-bagian yang rusak agar air ombak tak sampai masuk ke dalam rumah. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
"Saya paling hanya sanggup memperbaiki dan membuat patok-patok bambu dengan palu godam dan hanya menjaga karung pasir yang tidak sobek di taruh di sekeliling pinggiran rumah dan menutup dengan terpal agar tidak tampias kemasukan air ombak dan hujan". ungkapnya Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Salah satu bagian yang sobek yang diperbaiki Kakek Carmad. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Kakek Carmad juga mencertakan kondisi rumah anaknya yang telah hancur sebagian setelah terhantam ombak besar pada tahun lalu. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Kondisi ini membuat anaknya harus mengungsi dengan membawa barang, pakaian serta peralatan seadanya. Meski begitu, keluarga Kakek Carmad masih berharap bantuan kemanusiaan segera datang untuk meringankan bebannya. Foto: merdeka.com / Imam Buhori
Bapak Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2025). Pak Carmad asli warga kampung Pisangan yang dilahirkan sejak kecil sangat mengalami perubahan yang dulu hutan alami dengan perubahan iklim (abrasi laut) yang dia alami di tahun 2000 an dimana salah satu rumahnya di hantam ombak besar, Sehingga beliau mengalami pindah rumah yang tidak jauh dari rumah sebelumnya. merdeka.com/imam buhori © 2024 maverick
Keluarga Kakek Carmad mengaku, "Kami hanya di data tapi memang belum semua keluarga yang menerima bantuan rumah jadi oleh pemerintah setempat dikarenakan secara bergilir untuk relokasi rumah baru". Foto: merdeka.com / Imam Buhori