Suu Kyi akan Hadiri Sidang Mahkamah Internasional, Warga Myanmar Demo Beri Dukungan
Merdeka.com - Sekitar 700 warga Myanmar kemarin berdemonstrasi mendukung pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, yang tengah mempersiapkan diri menghadiri sidang pembelaan atas tuduhan genosida terhadap Muslim Rohingya di pengadilan Mahkamah Internasional.
Anggota Partai Demokrasi Liga Nasional pimpinan Suu Kyi demo di depan bangunan era kolonial di Balai Kota Yangon, kota terbesar di Myanmar. Mereka mengibarkan bendera nasional, memainkan musik dan membacakan puisi.
"Ibu Suu adalah manusia paling berani di dunia, senjatanya adalah cinta," kata salah seorang penyanyi terkenal di Yangon, dilansir dari laman TIME, Senin (2/12).
Para demonstran juga membawa spanduk bertuliskan, "Kami bersamamu, Ibu Suu."
Gugatan Gambia
Kasus yang dibawa ke Pengadilan Mahkamah Internasional itu berkaitan dengan operasi militer Myanmar terhadap masyarakat Muslim Rohingya pada 2017 sebagai balasan aksi pemberontakan. Lebih dari 700 ribu warga Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh karena adanya kampanye pembersihan etnis termasuk pemerkosaan, pembunuhan, dan pembakaran rumah.
Tim pencari fakta PBB di Myanmar telah memperingatkan sejak awal bahwa "ada bahaya serius dari genosida yang berulang."
Gambia atas nama OKI (Organisasi Kerjasama Negara Islam) menggugat kasus itu di Mahkamah Internasional, yang juga dikenal sebagai pengadilan dunia.
Perkara itu menyatakan bahwa tindakan Myanmar terhadap Rohingya adalah "bersifat genosida karena mereka bermaksud menghancurkan kelompok Rohingya baik secara keseluruhan maupun sebagian."
Bantahan Myanmar
Myanmar membantah keras tuduhan tersebut namun mengatakan siap menindak pelaku jika ada bukti yang cukup.
Sebuah pernyataan di situs web Kementerian Dalam Negeri Myanmar mengatakan baru-baru ini bahwa tekanan internasional terbaru terhadap Myanmar disebabkan kurangnya pemahaman menyeluruh atas persoalan tersebut dan narasi orang-orang Myanmar.
Suu Kyi yang dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1991 karena memperjuangkan demokrasi dan HAM di bawah kekuasaan junta militer, akan memimpin delegasi Myanmar ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri.
Sidang akan dimulai pada 10 Desember. Persidangan kasus ini diperkirakan berlangsung dalam beberapa tahun.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaDekat Rumah SBY, Warga Cikeas Demo Jalan Rusak Parah hingga Tanami Pohon Pisang di Tengah Jalan
Tidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Mahfud MD Keras "Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya"
Menko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.
Baca SelengkapnyaFOTO: Aksi Stop Pemilu Curang dan Praktik KKN, Massa Mahasiswa Kibarkan Bendera Kuning di Bundaran HI
Dalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnya13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnya'Ngemper' di Jalanan Pekanbaru, 13 Warga Rohingya Dibawa Polisi
13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Rukka Sombolinggi Panelis Debat Cawapres, Waktu Kecil Sering Minta Permen ke Turis
Kini, ia jadi perempuan pemimpin perjuangan hak masyarakat adat.
Baca Selengkapnya