Merdeka.com - Penduduk Negara Bagian Hawaii, Amerika Serikat, kemarin sempat dibikin panik dan bingung. Penyebabnya adalah tanda bahaya ancaman serangan nuklir mendadak berbunyi karena operatornya keliru menekan tombol ketika bergantian jaga.
Dilansir dari laman BBC, Minggu (14/1), insiden itu terjadi pada Sabtu kemarin pukul 08.07 waktu setempat. Menurut Gubernur Hawaii, David Ige, saat itu dua kelompok operator berisi tiga anggota bergantian giliran jaga di Lembaga Manajemen Darurat (EMA). Ketika hendak beralih ke kelompok lain, operator sebelumnya diharuskan melakukan pengujian sistem sebelum pulang buat melihat apakah bekerja normal atau tidak. Namun, mereka keliru menekan tombol dan malah mengaktifkan peringatan terhadap bom nuklir.
Alhasil, pesan peringatan itu masuk ke seluruh ponsel orang yang berada di Hawaii, dan disebarluaskan oleh stasiun televisi dan radio setempat. Isi pesan itu adalah, 'Rudal balistik mengarah ke Hawaii. Segera cari tempat perlindungan. Ini bukan latihan'. Pesan itu bertahan selama 18 menit, sebelum pemerintah mengirimkan pernyataan kalau pesan itu keliru melalui pos elektronik dan pesan pendek 38 menit kemudian.
"Itu kesalahan. Seharusnya itu tidak terjadi," kata David Ige.
Pesan itu sempat membikin penduduk dan orang-orang berada di Hawaii kalang kabut. Mereka berlarian mencari tempat perlindungan. Kepanikan baru mereda sekitar satu jam kemudian setelah pesan tentang kekeliruan peringatan itu disebarkan.
Kejadian itu membikin berang Komisi Komunikasi Federal AS. Sang ketua, Ajit Pai, menyatakan bakal menyelidiki penyebab di balik insiden itu. Apakah hal itu benar-benar karena keteledoran manusia atau ada unsur sabotase.
Pemerintah AS memasang sistem peringatan itu karena daya Hawaii dan Guam masuk dalam daya jangkau rudal Korea Utara. Rudal itu bisa membawa hulu ledak nuklir dan hidrogen. Sistem itu terakhir diuji secara resmi pada Desember 2017 lalu, setelah tertidur sekian lama selepas masa perang dingin.
[ary]Penelitian Ungkap Berapa Jumlah Korban Tewas jika Terjadi Perang Nuklir AS-China
Sekitar 1 Jam yang laluIran Gelar Turnamen Drone Militer dengan Rusia, Armenia, Belarusia
Sekitar 2 Jam yang laluBuntut Penikaman, Orang Semakin Tertarik dengan Buku "Ayat-Ayat Setan" Salman Rushdie
Sekitar 3 Jam yang laluSetahun Taliban Berkuasa, "Kadang Kami Bisa Makan Malam, Kadang Tidak"
Sekitar 7 Jam yang laluIbu Tersangka Penikaman Salman Rushdie Sebut Anaknya Berubah Sejak dari Timur Tengah
Sekitar 19 Jam yang laluAung San Suu Kyi Divonis Enam Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi
Sekitar 20 Jam yang laluIran Akhirnya Buka Suara Soal Penikaman Salman Rushdie
Sekitar 21 Jam yang laluNovel Ayat-Ayat Setan Laku Keras di Eropa Setelah Salman Rushdie Ditikam
Sekitar 23 Jam yang laluKorea Utara Cabut Aturan Wajib Pakai Masker Setelah Umumkan Bebas Covid
Sekitar 23 Jam yang laluIlmuwan China Temukan Cara untuk Memperbesar Sel Otak
Sekitar 1 Hari yang laluChina Sita Ribuan Peta Tanpa Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim
Sekitar 1 Hari yang laluSepi Job, Persatuan Dukun Laporkan Pesulap Merah, Ini kata Brigjen Pol Krishna Murti
Sekitar 2 Jam yang laluKabar Terbaru Polwan Cantik Nina Oktoviana, Raih Penghargaan Tertinggi PBB di Afrika
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi Baik Cari Orang di Jalan yang Hafal Teks Proklamasi, Ending-nya Tak Terduga
Sekitar 3 Jam yang laluSahabat Ungkap Fakta AKP Rita Yuliana Sebenarnya, Terungkap Statusnya Sekarang
Sekitar 4 Jam yang laluMahfud MD Nilai Bharada E Bisa Bebas Jika Benar Ada Paksaan Ferdy Sambo
Sekitar 15 Menit yang laluPengacara Ungkap Isi Chat Terakhir Istri Ferdy Sambo dengan Adik Brigadir J
Sekitar 20 Menit yang laluKomnas Perempuan Masih Berusaha Minta Keterangan dari Istri Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluAlasan LPSK Tak Ingin Membuat Laporan Soal Amplop dari Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluMahfud MD Nilai Bharada E Bisa Bebas Jika Benar Ada Paksaan Ferdy Sambo
Sekitar 15 Menit yang laluPengacara Ungkap Isi Chat Terakhir Istri Ferdy Sambo dengan Adik Brigadir J
Sekitar 20 Menit yang laluKomnas Perempuan Masih Berusaha Minta Keterangan dari Istri Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluKomnas HAM Susun Laporan Temuan Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 2 Jam yang laluMahfud MD Nilai Bharada E Bisa Bebas Jika Benar Ada Paksaan Ferdy Sambo
Sekitar 15 Menit yang laluKomnas Perempuan Masih Berusaha Minta Keterangan dari Istri Ferdy Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluSoal Kasih Amplop Cokelat Tebal ke LPSK, Ini Klarifikasi Kubu Ferdy Sambo
Sekitar 2 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluBRI Liga 1: Soal Spaso, Stefano Teco Bisa Coba Dengarkan Keinginan Suporter Bali United
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami