Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kamboja Selidiki Penemuan 3 Ton Gading Gajah Afrika

Kamboja Selidiki Penemuan 3 Ton Gading Gajah Afrika Gading Gajah. ©2015 merdeka.com/abdullah_sani

Merdeka.com - Sekitar tiga ton gading gajah dari Afrika dalam peti kemas tanpa keterangan, sudah lebih dari setahun ini teronggok di pelabuhan Kamboja. Sampai akhirnya, petunjuk dari kedutaan Amerika membuat pihak berwenang membukanya pekan ini dan membongkar perdagangan gading terbesar di negara itu.

Pekerja pelabuhan yang baru-baru ini berkumpul di luar fasilitas itu mengatakan kepada seorang wartawan bahwa tidak ada yang pernah datang untuk mengklaim kargo berharga itu. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (23/12).

Dari hasil foto melalui telepon pintar pekerja itu tampak ratusan gading gajah, sebagian dipotong menjadi dua, teronggok di lantai semen dekat kontener.

Juru bicara Kedutaan Besar Amerika untuk Kamboja Emily Zeeberg mengatakan para pejabat Amerika memberi informasi kepada Departemen Bea dan Cukai Kamboja yang kemudian membongkar kontener yang tertutup itu dan menyita 1.026 gading potongan maupun utuh dengan berat sekitar 3.370 kg.

Ros Vanna, ketua dan CEO Kampuchea Shipping Agency and Brokers, pemberi izin bea cukai kepada kapal asing, mengatakan pelabuhan tidak berhak langsung membuka peti kemas tertutup jika pemiliknya tidak datang. Ia mengatakan, jika barang-barang ditelantarkan, pengadilan harus turun tangan.

Penyitaan gading gajah di seluruh dunia menyentuh rekor tertinggi tahun 2016 lalu. Di sisi lain, perburuan hewan berbelalai panjang itu di Afrika menurun secara berturut-turut dalam lima tahun terakhir.

Menurut laporan Convention on International Trade in Endangered Species (Cites), dalam penyitaan tersebut, sekitar 40 ton gading ditemukan.

Cites melaporkan, perburuan telah membunuh 111.000 gajah Afrika dalam 10 tahun terakhir. Meski demikian, jumlahnya terus menurun.

Laporan tersebut disambut baik oleh Cites. Namun, mereka juga masih mengeluarkan peringatan. "Upaya kolektif global yang sedang berlangsung mulai menuai hasil positif, tapi kita belum sampai ke sana (tujuan)," ujar Sekretaris Jenderal Cites, John Scanlon, seperti dikutip dari BBC.

Laporan tersebut mengatakan bahwa rekor gading yang berhasil disita bisa menjadi sebuah peringatan akan kesadaran dan penegakan hukum yang lebih baik.

Penyitaan gading itu terjadi meskipun ada peningkatan jumlah gading yang diukir dan dijadikan gelang dan liontin di Afrika -- bukan hanya diekspor sebagai gading ke Asia yang lebih mudah dideteksi.

Scanlon mengatakan, ada berita baik di Afrika Timur yang dalam satu dekade terakhir mengalami perburuan liar secara parah.

"Telah terjadi penurunan tajam dalam perburuan yang mencapai puncaknya pada 2011, dan analisis dari tahun 2016 menyimpulkan bahwa tren perburuan secara keseluruhan saat ini telah turun ke tingkat sebelum tahun 2008," ujar Scanlon.

Sementara perburuan gajah menurun di Botswana, Afrika Selatan, Namibia, di Afrika Tengah telah terjadi penurunan populasi gajah secara drastis dengan perburuan ilegal masih sangat tinggi dalam satu dekade terakhir.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Penampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'

Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kaesang Tak Ambil Pusing Anak Muda Bekerja di Luar Negeri: Tapi Sebagian Gajinya Bawa ke Indonesia

Kaesang Tak Ambil Pusing Anak Muda Bekerja di Luar Negeri: Tapi Sebagian Gajinya Bawa ke Indonesia

Kaesang mendukung anak-anak muda itu tetap bekerja di sana untuk Indonesia

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam

Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.

Baca Selengkapnya
Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam

Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam

Kerangka ini ditemukan di salah satu situs pemakaman Neolitiakum terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya
Jateng jadi Kandang Banteng yang Kokoh, Ganjar Bocorkan Kisi-Kisi Menang di Jawa Tengah

Jateng jadi Kandang Banteng yang Kokoh, Ganjar Bocorkan Kisi-Kisi Menang di Jawa Tengah

Ganjar minta kepala daerah ingin berkampanye segera ajukan cuti

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.

Baca Selengkapnya