Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenazah warga Filipina dibunuh majikan di Kuwait akhirnya dipulangkan

Jenazah warga Filipina dibunuh majikan di Kuwait akhirnya dipulangkan Ilustrasi mayat. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Jenazah Joanna Demafelis (29), seorang asisten rumah tangga yang bekerja di Kuwait akhirnya dipulangkan ke negara asalnya Filipina. Kepulangan itu disambut tangis oleh keluarganya.

Demafelis merupakan ART yang bekerja untuk pasangan suami istri asal Libanon dan Suriah. Diduga, dia dibunuh oleh kedua majikannya dan mayatnya ditempatkan dalam freezer. Kedua pasutri itu menghilang pada 2016 dan hingga kini belum bisa ditemukan.

Ketika peti jenazahnya dibongkar, saudara perempuan Demafelis langsung menangis sambil meronta-ronta. Sementara itu, sang kakak hanya bisa menenangkan sambil berusaha menerima kenyataan.

"Kami benar-benar merasa kehilangan. Demafelis pernah mengatakan kepada ibu kami bahwa alasan dia pergi merantau adalah karena dia ingin meringankan beban orangtua dan membantu adik kami," kata kakak laki-laki Demafelis kepada wartawan, dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (16/2).

"Orangtua kami tidak bisa menerima ini. Sampai sekarang, mereka masih tidak bisa menerima keadaan. Saya harap mereka bisa menemukan orang yang membunuh adik saya," lanjutnya.

Kematian Demafelis sempat memicu perselisihan antara Filipina dan Kuawait. Bahkan Presiden Rodrigo Duterte pernah mengumumkan larangan total bagi warganya yang ingin bekerja di Kuwait. Hal itu dilakukan karena sudah banyak kasus kekerasan hingga pelecehan dialami warganya saat bekerja sebagai ART di negara tersebut.

Setelah kabar kematian Demafelis diterima, Duterte langsung menyerang pemerintah Kuwait secara berapi-api. Dia mengatakan bahwa majikan Arab secara rutin memperkosa, menyiksa, dan memaksa tenaga kerja asal Filipina bekerja selama 21 jam setiap hari. Para majikan bahkan hanya memberi makan ART dari sisa makanan mereka.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano menyatakan bahwa pihak Kuwait turut merasakan kemarahan atas kasus kematian Demafelis. Pihak Kuwait juga bertekad untuk menemukan pembunuh ART malang itu.

"Kematian tragis ini akan menjadi titik temu bagi dua pemerintah untuk bekerja lebih keras guna melindungi warga Filipina yang bekerja di luar negeri. Saat ini, Kuwait dan Filipina memang tengah melewati masa-masa sulit," ungkap Cayetano.

Sebagaimana diketahui, saat ini ada 252.000 warga Filipina bekerja di Kuwait. Kebanyakan bekerja sebagai ART. Selain itu, ada juga warga Filipina lain yang bekerja di negara lain seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, hingga Qatar.

ART asal Filipina yang bekerja di negara tersebut tidak dilindungi oleh undang-undang pembunuhan. Oleh karenanya, banyak sekali cerita tentang warga Filipina yang menjadi sasaran pelecehan dan eksploitasi di Timur Tengah.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenazah Lukas Enembe akan Dibawa ke Papua Kamis Dini Hari

Jenazah Lukas Enembe akan Dibawa ke Papua Kamis Dini Hari

Jenazah akan diterbangkan melalui Bandara internasional Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya
Jenazah Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Diserahkan ke Keluarga

Jenazah Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Diserahkan ke Keluarga

Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.

Baca Selengkapnya
Sudah Teridentifikasi, Jenazah Najwa Ghefira Korban Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Jakpek akan Diserahkan ke Keluarga

Sudah Teridentifikasi, Jenazah Najwa Ghefira Korban Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Jakpek akan Diserahkan ke Keluarga

Penyerahan jenazah, lanjut Jules, akan difasilitasi oleh Pemprov Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenazah 2 Anggota Polri dan 1 Sipil Korban Serangan KKB di Paniai Papua Tengah Dievakuasi Besok

Jenazah 2 Anggota Polri dan 1 Sipil Korban Serangan KKB di Paniai Papua Tengah Dievakuasi Besok

Tiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.

Baca Selengkapnya
Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel

Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel

Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Isak Tangis Keluarga Warnai Penyemayaman Jenazah Lukas Enembe

Isak Tangis Keluarga Warnai Penyemayaman Jenazah Lukas Enembe

Lukas Enembe rencananya dimakamkan di kampung halaman di Papua.

Baca Selengkapnya
Makam Berusia 1000 Tahun Berisi Jasad Wanita Tanpa Wajah, Ternyata Sosok Penting

Makam Berusia 1000 Tahun Berisi Jasad Wanita Tanpa Wajah, Ternyata Sosok Penting

Kerangka wanita ini ditemukan berdampingan dengan kerangka seorang pria.

Baca Selengkapnya
Lulusan Amerika, Wanita Cerdas ini Tolak Tawaran Kerja Banyak Perusahaan Asing, Pilih jadi Lurah di Papua

Lulusan Amerika, Wanita Cerdas ini Tolak Tawaran Kerja Banyak Perusahaan Asing, Pilih jadi Lurah di Papua

Berikut kisah wanita lulusan Amerika Serikat yang justru pilih kerja menjadi Lurah di Papua.

Baca Selengkapnya
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Baca Selengkapnya