Ilmuwan Dibikin Pusing Gara-Gara Fosil Cacing Laut Terperangkap dalam Pohon Selama 99 Juta Tahun, Bagaimana Bisa?
Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
sainsFosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
Ilmuwan Dibikin Pusing Gara-Gara Fosil Cacing Laut Terperangkap dalam Pohon Selama 99 Juta Tahun, Bagaimana Bisa?
Fosil cacing parasit laut, bagian dari cacing pita laut, ditemukan terperangkap di dalam getah pohon damar. Penemuan ini membuat para ilmuwan garuk kepala.
Dilansir dari IFL Science, fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda , juga dikenal sebagai cacing pita yang berasal dari 99 juta tahun yang lalu. Cacing pita ini terperangkap dalam batu amber Kachin pada periode pertengahan Kapur dan ditemukan di Myanmar. Cestoda adalah kelas yang tersebar luas bahkan dapat menginfeksi manusia dan ditemukan di hampir semua ekosistem, termasuk di lingkungan laut.
Ordo trypanorhyncha, sebuah ordo dalam kelas Cestoda yang terdiri dari cacing parasit laut, biasanya menginfeksi spesies hiu dan pari laut dengan wujud larva. Hampir semua trypanorhyncha yang hidup adalah endoparasit hiu dan pari. Namun karena siklus hidupnya yang kompleks yang melibatkan dua inang dan tubuh lunak, mereka hanya diketahui dalam catatan fosil dari telur yang ditemukan pada koprolit hiu.
“Catatan fosil cacing pita sangat jarang karena jaringan lunak dan habitat endoparasitnya, yang sangat menghambat pemahaman kita tentang evolusi awal mereka,” kata Wang Bo, peneliti utama studi tersebut dalam sebuah pernyataan.
- Setelah Meneliti 20 Tahun, Ilmuwan ini Akhirnya Temukan Titik Terang Fosil Berbentuk “Naga” Ukurannya 5 Meter Lebih
- Ilmuwan Temukan Fosil Cakar Kepiting Raksasa, Kondisinya Sangat Utuh Meski Terkubur 8,8 Juta Tahun
- Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun
- Ilmuwan Temukan Makhluk Aneh dari Zaman Purba, Hidup di Australia 100 Juta Tahun Lalu, Begini Wujudnya
- Lima Kali Rio Reifan Terjerat Kasus Narkoba
- Pelarangan Tayangan Jurnalistik Investigasi Tuai Kritik, Begini Penjelasan DPR
Namun, ia menambahkan timnya telah "melaporkan fosil tubuh cacing pita yang pertama."
Batu amber menghasilkan pelestarian fosil yang luar biasa.
Berarti kemungkinan ini merupakan fosil tubuh cacing pipih yang paling meyakinkan yang pernah ditemukan.
Meski tidak lengkap & panjang, fosil ini memiliki ciri luar dalam yang luar biasa.
Di sepanjang tentakelnya, serta tubuhnya berongga & tidak berakar.
“Hal ini menjadikan penemuan ini sebagai fosil tubuh platyhelminth yang paling meyakinkan yang pernah ditemukan,” kata Luo Cihang, penulis pertama studi tersebut dan kandidat PhD dari NIGPAS.
Selain cacing pita laut, para peneliti juga menemukan trikoma pakis dan nimfa serangga yang terperangkap di dalam pohon damar, yang menunjukan bahwa parasit laut tersebut sedang berada di darat dan terperangkap di getah pohon saat mati.
Batu amber yang menutupi fosil tersebut juga mengandung butiran pasir, menunjukkan itu mungkin merupakan lingkungan pantai. Tim juga menulis, ujung fosil tersebut retak, menunjukkan bahwa fosil tersebut terkoyak.
Para penulis berpendapat, inang parasit tersebut adalah hiu atau pari yang terdampar di garis pantai berpasir setelah angin kencang atau gelombang pasang. Hiu tersebut kemudian dimangsa, dan parasit tersebut ditarik dari usus dan menempel pada resin di dekatnya. Mereka menekankan bahwa ini adalah gagasan spekulatif, namun menyoroti pentingnya amber dalam melestarikan fosil yang tidak terduga.
“Studi kami lebih lanjut mendukung hipotesis bahwa amber Kachin mungkin disimpan di lingkungan paleoen paralic, dan juga menyoroti pentingnya penelitian amber dalam paleoparasitologi,” selesai Wang.
Penelitian ini ditulis dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Geology.