Dokter Gadungan Ditangkap Setelah 20 Tahun Buka Klinik, Hanya Tamatan SMP dan Belajar Operasi Sendiri Sejak Remaja
Dokter gadungan ini mengaku belajar sendiri cara melakukan prosedur pembesaran penis dan dimulai sejak masih remaja.
Seorang pria berusia 36 tahun dari Thailand, yang mengaku hanya memiliki latar belakang pendidikan SMP telah ditangkap karena melakukan prosedur pembesaran penis tanpa izin medis selama dua dekade. Kittikorn Songsri, yang berasal dari Samut Sakhon, Thailand Tengah, ditangkap pekan lalu setelah pihak berwenang melakukan operasi penyamaran di rumahnya, tempat ia melakukan berbagai prosedur pembesaran penis.
Songsri mengaku mempromosikan layanan tersebut melalui media sosial dan melakukan operasi pada dua hingga tiga pasien setiap bulan, meskipun ia tidak memiliki pelatihan atau lisensi medis, menurut laporan dari Oddity Central pada Rabu (25/9). Kepada polisi Songsri mengaku belajar sendiri cara melakukan operasi sejak berusia 14 tahun dan telah melakukannya sejak saat itu.
-
Bagaimana Farabi Ahmad Rafiq menjadi dokter spesialis anak? Dr. dr. Farabi Ahmad Rafiq, Sp.A, M. Kes adalah anak dari Almarhum A Rafiq. Ia telah menyelesaikan pendidikan profesi sebagai dokter spesialis anak di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
-
Siapa yang meraih gelar Doktor di usia 25 tahun? Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun, Ini Kisah Wiwit Nurhidayah yang Menginspirasi Wiwit tak menyangka bisa meraih gelar Doktor di usia yang masih muda. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Wiwit Nurhidayah berhasil menyelesaikan studi doktoral dengan predikat pujian alias cumlaude.
-
Siapa yang meraih gelar doktor di ITB di usia 24 tahun? Sosok perempuan inspiratif ini kabarnya berhasil meraih studi doktoralnya di usia 24 tahun.
-
Kapan Lo Siaw Ging menjadi dokter? Lo Siaw Ging menjadi dokter pada tahun 1963 dan bekerja di poliklinik Tsi Sheng Yuan milik dokter Oen Boen Ing, atau lebih terkenal dengan nama Dokter Oen.
-
Siapa dokter terpendek di dunia? Ganesh Baraiya, seorang pria berusia 23 tahun asal India merupakan bukti nyata bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini.
-
Apa saja yang dilakukan Dokter Terawan? 'Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara,' kata Okta.
Sayangnya, tindakan tersebut terungkap setelah seorang pasien yang tidak puas melaporkannya karena mengalami infeksi serius akibat silikon. Polisi, bekerja sama dengan pejabat dari Departemen Dukungan Layanan Kesehatan, menyusun rencana untuk menghubungi Songsri dengan menyamar sebagai calon pasien. Ketika ia diundang ke rumahnya untuk menjalani prosedur, tim petugas melakukan penggerebekan dan menangkapnya.
Songsri mengaku pendidikan terakhirnya adalah Mathayom Suksa 3 (Kelas 9) dan menambahkan bahwa ia mempelajari prosedur yang rumit tersebut secara otodidak saat remaja.
Tarif Jutaan
Dalam proses penyelidikan, Songsri menginformasikan kepada penyidik bahwa ia telah menyediakan layanan tersebut selama dua dekade terakhir. Saat ini, ia mengenakan tarif antara 5.000 baht (Rp2,2 juta) hingga 20.000 baht (Rp9 juta) untuk setiap prosedur.
Songsri dituduh menjalankan klinik medis tanpa izin dan memberikan layanan kesehatan tanpa otorisasi. Selain itu, Songsri juga menghadapi gugatan dari salah satu kliennya terkait implan silikon yang gagal, yang mengakibatkan infeksi serius dan masalah disfungsi ereksi yang berlanjut meskipun telah mendapatkan perawatan.
Hal yang lebih mengejutkan, "dokter" yang belajar secara mandiri ini mampu melakukan prosedur kompleks tersebut selama 20 tahun tanpa ada laporan atau tindakan sebelumnya terkait malapraktik yang baru terjadi ini.