
Baru Punah 600 Tahun Lalu, Jejak Kaki Burung Purba Ini Ditemukan Berusia 3,6 Juta Tahun
Hewan purba itu berasal dari Selandia Baru.
Hewan purba itu berasal dari Selandia Baru.
Ahli paleontologi menemukan sebuah jalur jejak kaki yang terdiri dari tujuh jejak kaki moa dan satu jejak kaki terpisah di tepi sungai Maniototo Conglomerate Formation di Kyeburn River, South Island, Selandia Baru.
Dalam penelitian mereka, ahli paleontologi Museum Tūhura Otago, Kane Fleury, dan rekannya menemukan jalur tujuh jejak kaki Kyeburn ditinggalkan oleh anggota keluarga moa Emeidae, yang kemungkinan besar dari genus Pachyornis.
Jejak kaki tersebut tercetak sedalam 4,6 cm, lebar 27,2-30 cm, dan panjang 26-29,4 cm. Spesies moa yang mencetak jalur jejak ini memiliki massa rata-rata 84,61 kg dan bergerak dengan kecepatan 2,61 km/jam.
Yang mengejutkan para peneliti, model fotogrametri 3D dari situs fosil tersebut kemudian mengungkap keberadaan moa kedua. Individu ini meninggalkan jejak kaki terpisah dengan lebar sekitar 44,8 cm dan panjang 28,5 cm.
Burung itu berasal dari famili Dinornithidae, kemungkinan besar dari genus Dinornis dengan massa perkiraan 158 kg.
Jejak kaki ini adalah catatan fosil moa paling awal kedua, mengingat ukuran satu-satunya jejak kaki Dinornithidae, moa telah mencapai ukuran raksasanya yang legendaris pada Pliosen.
"Sebagian besar sisa-sisa atau jejak moa sangat baru dalam hal geologi, berusia kurang dari 10.000 tahun," ujar Dr. Fleury.
"Namun, jejak kaki Kyeburn ini terkubur sejak 3,6 juta tahun yang lalu, sehingga mereka menawarkan gambaran langka ke dalam periode evolusi moa yang tidak begitu dipahami. Ini membuatnya lebih signifikan."
Moa adalah ordo burung raksasa yang tidak bisa terbang (Dinornithiformes), terdiri dari sembilan spesies yang hidup selama zaman Kuarter Akhir. Moa sudah dinyatakan punah sejak 600 tahun yang lalu.
Spesies ini memiliki rentang ukuran mulai dari kalkun besar (seperti Euryapteryx curtus) hingga moa raksasa betina setinggi 3 m (Dinornis spp.).
Beberapa spesies menunjukkan tingkat dimorfisme seksual dalam jumlah yang tinggi dengan ukuran betina jauh lebih besar dibanding jantan.
Moa tampaknya beradaptasi dengan berbagai habitat dan pola makan. Mereka menghuni lingkungan seperti kawasan subalpine, hutan, dan padang rumput semak belukar terbuka.
Mereka merupakan spesies sumber makanan alami yang penting bagi suku Māori hingga mereka punah.
Jejak kaki moa pertama kali ditemukan di dekat muara Sungai Tūranganui di Tairawhiti Gisborne pada tahun 1866.
Sejak itu, beberapa temuan sporadis lainnya ditemukan di Pulau Utara, namun jejak kaki moa baru-baru ini ditemukan di Pulau Selatan. Temuan jejak kaki ini termasuk jejak kaki Kyeburn yang baru dideskripsikan dan yang ditemukan di Paeroa, selatan Timaru, Canterbury Selatan pada tahun 2022.
Studi ini dipublikasikan di Journal of Royal Society of New Zealand.
Reporter Magang: Jurnalia Sibunga
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah Anatolia.
Baca SelengkapnyaSelain masih memakai perhiasan mewah, kerangka yang jenis kelaminnya masih misterius ini juga dikubur dengan senjata.
Baca SelengkapnyaPeneliti Temukan Jejak Kaki Berusia 120 Juta Tahun Pada Lapisan Batuan Laut
Baca SelengkapnyaAlasan karyawan di zaman Mesir kuno bolos kerja unik-unik.
Baca SelengkapnyaMisis, sebuah kota kuno berdiri kokoh selama 7.000 tahun di wilayah selatan Adana, Turki.
Baca SelengkapnyaDialek misterius nenek moyang kita akhirnya dapat diuraikan sepenuhnya berkat kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaKarangan Bunga Emas Ditemukan Masih Menempel di Tengkorak 2.500 Tahun, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan.
Baca Selengkapnya