Arkeolog Temukan Pusat Kerajinan dan Sepatu Romawi Berusia 1.700 Tahun, Ada Tulang dan Kulit Sapi
Tim arkeolog di Prancis menemukan sebuah distrik kerajinan Romawi kuno yang berusia lebih dari 1.700 tahun di Kota Therouanne.
Tim arkeolog di Prancis menemukan sebuah distrik kerajinan Romawi kuno yang berusia lebih dari 1.700 tahun di Kota Therouanne. Lokasi itu dekat dengan sebuah saluran air.
Arkeolog Temukan Pusat Kerajinan dan Sepatu Romawi Berusia 1.700 Tahun, Ada Tulang dan Kulit Sapi
Yang menarik adalah betapa baiknya situs ini terawetkan, meskipun telah berusia berabad-abad. Temuan ini memberikan kesempatan langka untuk menjelajahi sejarah dan kebudayaan masyarakat Romawi pada masa itu.
Sumber: Arkeonews
-
Bagaimana sepatu kulit Romawi dibuat? Tempat tersebut juga diduga dulunya merupakan tempat penyamakan kulit, yang dijadikan bahan dasar dalam pembuatan sepatu. Saluran yang di dekatnya diduga sebagai tempat pembuangan dari tempat penyamakan.
-
Dimana sandal Romawi kuno ditemukan? Sandal ini ditemukan di dekat benteng militer kuno. Para arkeolog menggunakan sinar-X untuk menganalisis sisa-sisa sandal yang ditemukan di dekat benteng Romawi di Bavaria.
-
Dimana sandal Romawi ditemukan? Sandal ini diyakini milik seorang pria yang berusaha membersihkan sumur tersebut pada zaman Romawi.
-
Dimana ditemukannya sandal Romawi? Sandal Romawi yang masih utuh, milik seorang pria Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum (sekarang Lugo de Llanera di Asturias, utara Spanyol).
-
Bagaimana sandal Romawi ditemukan? Ketika para arkeolog turun ke dasar sumur, mereka menemukan sandal pasir yang telah hilang selama dua milenium.
-
Dimana sepatu dari rami ditemukan? Dari penggalian di jalur sustra kuno, Dunhuang utara, Tiongkok, yang berasal dari kisaran waktu 68-56 SM ini ditemukan sepatu yang terbuat dari beberapa tanaman rami yang dijahit bersama dengan teknik yang menyerupai teknik perca atau quilting.
Salah satu temuan yang menarik adalah banyaknya pasang sepatu kulit yang ditemukan selama penggalian saluran air. Sepatu-sepatu ini terbuat dari kulit berwarna hitam pekat hampir coklat tua dan memiliki sol kasar dan berduri.
Selain itu, juga ditemukan potongan-potongan kulit yang belum selesai, yang menyiratkan daerah ini pernah menjadi tempat bekerja seorang pembuat sepatu.
Kerajinan kulit tampaknya bukan satu-satunya fokus aktivitas di distrik ini. Arkeolog juga menemukan sebuah struktur dengan beberapa oven.
Di dalam reruntuhan ini, ditemukan dua silinder kaca berwarna biru, satu di dalam oven dan yang lainnya di sampingnya. Temuan ini mengungkapkan struktur tersebut merupakan sebuah bengkel pembuat kaca.
Selain itu, dalam saluran air tersebut, para arkeolog menemukan sejumlah besar tulang sapi tertentu. Tulang-tulang ini merupakan sisa-sisa dari sebuah tempat pemotongan daging terdekat, dan menunjukkan tanda-tanda pemotongan daging yang dilakukan oleh para penduduk kuno di daerah ini.
Selama penggalian, tim arkeolog juga menemukan reruntuhan sebuah saluran, jalan, dan struktur besar lainnya yang terletak di dekatnya. Penemuan ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana daerah ini berfungsi pada masa kuno.