Ahli Sebut Tsunami Susulan Masih Mungkin Terjadi di Selat Sunda
Merdeka.com - Tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam pesisir Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus Sabtu kemarin.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat hingga kini 334 orang meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu malam. Jumlah itu masih sementara dan ada kemungkinan bertambah.
Laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan 764 orang lainnya luka-luka, dan 61 orang hilang.
Sejumlah ahli menyatakan masih ada kemungkinan muncul tsunami susulan di Selat Sunda. Ketika aktivitas vulkanik berlanjut, kemungkinan tsunami lain tidak dapat diabaikan.
"Kemungkinan tsunami lebih lanjut di Selat Sunda akan tetap tinggi ketika gunung berapi Anak Krakatau sedang melalui fase aktif saat ini karena mungkin bisa memicu longsor lebih lanjut," kata Richard Teeuw dari University of Portsmouth di Inggris, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (24/12).
Jacques-Marie Bardintzeff di University of Paris-South juga memperingatkan bahwa "kita harus waspada saat ini karena gunung berapi itu tidak stabil".
Teeuw mengatakan bahwa survei sonar kini diperlukan untuk memetakan dasar laut di sekitar gunung berapi Anak Krakatau, tetapi "sayangnya survei kapal selam biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diorganisir dan dilaksanakan," tambahnya.
Tsunami dahsyat yang disebabkan oleh letusan gunung berapi jarang terjadi; salah satu yang paling terkenal (dan mematikan) disebabkan oleh letusan Krakatau pada tahun 1883.
"Tsunami yang melanda pesisir selatan Sumatra dan Jawa barat pada hari Sabtu tampaknya disebabkan oleh longsor bawah air dari bagian Anak Krakatau," kata David Rothery dari Universitas Terbuka di Inggris.
Anak Krakatau adalah pulau baru yang muncul sekitar tahun 1928 di kawah yang ditinggalkan oleh induknya, Krakatau yang letusannya mahadahsyat pada 1883 dan menewaskan sedikitnya 36.000 orang.
Gunung berapi ini tercatat aktif sejak Juni, kata Jacques-Marie Bardintzeff di University of Paris-South.
Mengapa Sangat Mematikan?
Anak Krakatau, yang terletak di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra berada di dekat dengan zona padat penduduk.
Ketika terjadi tsunami yang relatif kecil, Teeuw mengatakan: "Ombak semacam itu - sarat dengan puing - dapat mematikan bagi masyarakat pesisir, terutama jika tak ada peringatan."
Simon Boxall dari Southampton University menambahkan bahwa wilayah itu juga berada dalam gelombang musim semi, "dan akan terlihat bahwa gelombang menghantam beberapa wilayah pantai pada titik tertinggi dari gelombang tinggi ini, memperburuk kerusakan yang terjadi."
Tsunami yang melanda pada hari Sabtu adalah yang ketiga melanda Indonesia dalam enam bulan.
Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dan terletak di jalur "Cincin Api" Samudra Pasifik yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Reporter: Tanti Yulianingsih
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaTsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaGelombang tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara bisa mencapai 25 meter.
Baca SelengkapnyaKabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut ternyata menyimpan banyak surga tersembunyi.
Baca Selengkapnya