Merdeka.com - Empat anggota pemberontak Suriah dikabarkan membelot. Mereka kini membawa persenjataan diberikan Amerika Serikat dan bergabung dengan pasukan pemerintah pendukung Presiden Basyar al-Assad.

Dilansir dari laman Associated Press, Minggu (30/7), menurut Kepala Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah, Rami Abdurrahman, empat pembelot itu berasal dari Pasukan Komando Revolusioner. Sedangkan empat lainnya dikabarkan malah bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal itu dikuatkan oleh kabar dari aktivis pihak oposisi di selatan Suriah, Ahmad al-Masalmah.

"Beberapa kelompok pemberontak tidak aktif dan tak pergi bertempur, tetapi mereka masih tetap menerima bantuan," kata Masalmah.

Belum ada komentar soal kabar membelotnya pasukan pemberontak Suriah itu. Namun, sikap itu muncul tak lama setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan Agensi Intelijen Pusat (CIA) menghentikan program membantu pemberontak Suriah. Konon alasannya lantaran pasukan pemberontak tetap tak berdaya menghadapi perlawanan pasukan Suriah dibantu Rusia dan Iran. Juni lalu, pasukan pemberontak malah dikepung tentara Suriah dibantu Iran di dekat perbatasan Irak. Alhasil, kondisi itu memaksa AS mengakui operasi gelapnya.

Juru Bicara Koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS, Kolonel Ryan Dillon, mengatakan mereka kini cuma mau membantu pihak-pihak yang berkomitmen menggempur ISIS.