Rapor Hijau Fintech Akseleran, Salurkan Pinjaman Rp 354 Miliar di Semester I
Merdeka.com - Financial technology (fintech) berbasis Peer to Peer (P2P) lending, Akseleran, membukukan rapor hijau di semester pertama tahun ini. Selama Januari-Juni, Akseleran menyalurkan total pinjaman usaha Rp 354 miliar, tumbuh hingga 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan pinjaman usaha tersebut disalurkan kepada lebih dari 2.100 pinjaman dan sebagian besar pertumbuhan ditopang oleh performa di sepanjang kuartal I yang mengalami kenaikan sebesar 28 persen secara tahunan.
Selain itu, adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan era new normal turut berdampak terhadap peningkatan penyaluran pinjaman usaha Akseleran pada Juni, yang naik 13 persen secara tahunan.
Menurutnya, pertumbuhan yang terjadi di semester pertama tersebut juga sejalan dengan kualitas aset Akseleran yang terjaga stabil. Tercatat di sepanjang semester pertama ini rata-rata kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Akseleran masih di bawah 0,7 persen dari total penyaluran pinjaman usaha secara keseluruhan.
“Upaya kami dalam memitigasi risiko kredit macet khususnya di masa pandemi Covid-19 sangatlah penting, seperti meningkatkan credit underwritting standard dan lebih memilih pinjaman beragunan invoice financing dibandingkan pre-invoice financing (pembiayaan purchase order) agar risiko kredit lebih kecil. Di sisi lain, Akseleran juga menyalurkan pinjaman usaha kepada salah satu UKM untuk proyek bantuan sosial Covid-19 dan ada lebih dari 340 ribu kepala keluarga yang terbantu,” ujar Ivan dalam rilisnya, Kamis (2/7).
Total Pinjaman Usaha Rp 1,26 Triliun
Dia menjelaskan, secara kumulatif, Akseleran menyalurkan total pinjaman usaha Rp 1,26 triliun lebih, dengan sektor UKM yang paling banyak meminjam berasal dari Engineering/Construction (25 persen), dan mining/oil/gas, dan selebihnya terbagai cukup merata di berbagai sektor lainnya.
Sedangkan, untuk sepuluh provinsi terbesar Akseleran dalam penyaluran pinjaman usaha secara berurutan adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.
“Rapor hijau di semester pertama ini tentu didukung penuh oleh lebih dari 200 ribu pemberi pinjaman (lender) sektor ritel (perorangan) Akseleran yang tersebar di seluruh Indonesia. Apalagi total nilai pengembangan dana untuk pendanaan UKM dari lender retail kami juga mengalami kenaikan sama, yakni 6 persen di sepanjang semester pertama tahun ini,” tambah Ivan.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaNaik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Resmi Kolaborasi, J Trust Bank Kini Bisa Salurkan Pinjaman ke UMKM Lewat FIntech Dana.id
Dengan kerja sama ini, mitra UMKM bisa memanfaatkan platform P2P lending Danai.id yang dikelola oleh PT Adiwisista Finansial Teknologi.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaPengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun
Jumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca Selengkapnya20 Pinjol Masih Kurang Modal, Ini Langkah OJK
OJK masih mengawasi fintech yang belum memenuhi ketentuan.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaLanggar Aturan, Pinjol Investree Dapat Sanksi dari OJK
Platform pinjaman online (pinjol) tersebut telah memiliki rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) mencapai 12,58 persen
Baca Selengkapnya