Merdeka.com - Setelah perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil berakhir, Google belum mengeluarkan Doodle lainnya. Namun tepat hari ini (18/07), Google akhirnya kembali merilis Doodle yang bertemakan Nelson Mandela.

Terlahir dengan nama panjang Nelson Rolihlahla Mandela pada tanggal 18 Juli 2014 di Umtatu, Mvezo, Afrika Selatan, Nelson Mandela menjadi seorang revolusioner anti-apartheid dan juga sebagai politisi Afrika Selatan sekaligus Presiden di negara tersebut sejak tahun 1994 sampai 1999 (Wikipedia).

Kesuksesannya menjadi pelopor perdamaian di Afrika Selatan dan juga Presiden kulit hitam pertama di negara itu, membuat dia dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 1993 serta disebut sebagai "Bapak Bangsa" oleh orang-orang di Afrika Selatan.

Walaupun Mandela telah menutup mata untuk yang terakhir kalinya pada tanggal 05 Desember 2013 lalu di Johannesburg, namun jasa dan aksinya memerangi perbudakan dan kesamaan derajat membuat Google akhirnya memutuskan untuk membuat satu tribut pada hari ini dengan membuat Doodle bertemakan dirinya.

Seperti dikutip dari Independent (18/07), sang pembuat Doodle, Katy Wu, mengatakan bahwa ketika dia membuat Doodle tersebut, secara otomatis dia mempelajari karakter dan segala hal tentang Mandela.

"Sesuatu yang membuat saya terkesan dari Mandela adalah caranya berbicara. Kata-katanya memberikan wawasan dan semangat yang sangat besar kepada semua orang. Dari hal itu lah, saya menambahkan beberapa kutipan kata-katanya dalam Doodle kali ini," jelas Wu.

Memang ketika pengguna internet mengakses laman utama dari mesin pencari Google, maka akan terpampang jelas sebuah Doodle dengan gambar wajah Nelson Mandela.

Dan ketika gambar tersebut di-klik, maka gambar itu akan bergerak dan menunjukkan sebuah perjalanan seseorang disertai dengan kutipan-kutipan dari Mandela semasa masih hidup.

Dari perjalan demi perjalanan tersebut, di ujung grafis tersebut akan muncul kembali hadir wajah Mandela dengan kutipan yang sangat menarik untuk diadopsi dan sebagai penyemangat hidup semua orang.

Kutipan tersebut berbunyi, "Kemenangan terbesar dalam hidup itu bukan diukur dari tidak pernah jatuhnya seseorang, namun ketika dia mampu bangkit setelah jatuh."