Diperlukan kolaborasi antarnegara perkuat pengembangan SDM aplikasi
Merdeka.com - Harus diakui, Indonesia masih kalah jauh dengan luar negeri dalam hal pengembangan aplikasi mobile. Hal ini tentu saja berdampak pula terhadap keseluruhan ekosistem dalam pengembangan aplikasi mobile. Utamanya dalam persoalan ini adalah sumber daya manusianya (SDM).
"In every industry, kita selalu ketinggalan dalam soal man power. I mean, ini salahnya kita sendiri sih. Kadang-kadang kita males belajar, kuliah juga sampai tujuh tahun. No body can’t be blamed," ujar CMO GDP Venture Danny Wirianto kepada awak media usai acara konferensi pers The Global Mobile App Summit and Awards (GMASA) 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (26/1).
Dikatakannya, Asean Free Trade Area (AFTA) yang telah diberlakukan sekarang ini, setidaknya bisa menjadi cambuk untuk mengejar ketertinggalan yang terlanjur jauh. Misalnya saja dengan Jepang dan Tiongkok yang jauh tertinggal.
"Tetapi Indonesia mampu mengejar ketertinggalan itu dalam jangka waktu tiga tahun," jelas dia.
Kendati demikian, bukan berarti sumber daya manusia negeri ini buruk. Ada sisi yang perlu dikritisi dan sisi yang terus didukung. Jika dari sisi kritis, selain kemauan untuk belajar juga diperlukan peningkatan dari produktivitas serta kedisiplinan.
"Kamu tahulah, dalam soal disiplin, detail, dan waktu. Datang meeting aja telat. Tapi dari sisi kelebihan kita itu adalah punya market besar dan jago di sisi kreatif. Sayang, kita menyebalkan dalam hal eksekusi,” terang dia.
Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi dengan negara-negara lain agar dari sisi kekurangan mampu didongkrak menjadi lebih baik. Misalnya saja dengan India. Menurut Founder and Chairman GMASA, Venkatesh CR, India lebih unggul dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur ekosistemnya. Dari sisi ini barangkali bisa dijadikan kolaborasi antar negara sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs
Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Baca SelengkapnyaPemudik Pakai Mobil Listrik Bisa Isi Daya di Titik-Titik Ini
Lewat aplikasi PLN Mobile, pengguna mobil listrik bisa mengetahui titik mana saja yang tersedia SPKLU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perkuat IKM, Pemkab Paser Sosialisasi dan Pengisian Data SIINas
SIINas merupakan aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyampaian data.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol Tak Yakin Bakal Dapat THR, Ini Alasannya
Penyedia aplikasi Ojol biasanya memberikan skema tertentu yang dianggap sebagai pengganti THR.
Baca SelengkapnyaTop Up hingga Langganan Aplikasi Bisa Setengah Harga! Cek Caranya Dulu Yuk
Pakai aplikasi DANA, dari kegiatan top up hingga berlangganan aplikasi favorit jadi lebih murah.
Baca SelengkapnyaHandphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaEnam Aplikasi Travel Agent Terancam Diblokir, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melayangkan surat peringatan kepada 6 Online Travel Agent
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnya