Menjual Indosat dan gas murah, nasionalisme PDIP tong kosong
Merdeka.com - Dosa politik dan kebijakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) saat Megawati Soekarnoputri menjadi presiden periode 2001-2004 mulai diungkap sejumlah pihak ke publik. Di antaranya soal penjualan aset negara Indosat ke Singapura dan perjanjian gas tangguh ke China yang sangat merugikan Indonesia di masa pemerintahan Megawati.
Ketua DPP PAN Didik Junaidi Rachbini mengatakan, nasionalisme dapat diukur dari kebijakan saat memerintah. PDIP selalu menjual kata nasionalisme dalam setiap kesempatan pemilu.
Dia menjelaskan, nasionalisme PDIP patut dipertanyakan ketika saat Mega menjadi presiden menjual aset negara. Meskipun pada saat itu PDIP berdalih Indonesia sedang mengalami krisis.
"Krisis, kita bangkrut, menjual aset itu dianggap nasionalis atau tidak, pertimbangannya bisa 50-50," kata Didik dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (5/4).
Selain menjual indosat, lanjut Didik, nasionalisme PDIP juga patut dipertanyakan dengan membuat perjanjian dengan China soal harga gas tangguh pada 2002 lalu. Saat itu Mega menjual gas tangguh USD 3,5 per MMBTU ke China dengan perjanjian hingga dua puluh tahun.
"Gas tangguh dijual 3,5 dolar sekarang berapa? Antara 18-20 selama puluhan tahun. Berapa negara rugi luar biasa menghancurkan negara ini," jelas dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaBukan karena Diskon, Bos Penyewa Toko di Mal Cemas Stok Lebaran Kosong Gara-Gara Kebijakan Ini
Pengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Klaim Harga Beras di Makassar Mulai Turun, Ini Sebabnya
Satgas mengimbau masyarakat Makassar tidak panic buying. Ia berharap masyarakat memilih beras SPHP yang juga kualitasnya premium.
Baca SelengkapnyaInfo Mudik 2024, Polri Ungkap Diskon Tarif Tol Hingga Strategi Atur Lalu Lintas
Diskon tarif tol diberlakukan sebagai strategi untuk mencegah penumpukan kendaraan di jalur mudik
Baca Selengkapnya