Mahfud MD cerita dulu politisi menghindar jika ditunjuk jadi ketum
Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, yang turut hadir sebagai salah satu pembicara pada acara diskusi peluncuran buku karya Radhar Panca Dahana, mengatakan ada perbedaan besar yang sebenarnya sangat mencolok dalam budaya politik di Indonesia.
Perbedaan itu, kata dia, berkaitan langsung dengan sistem demokrasi yang dijalankan di Indonesia saat ini, baik dalam sistem kepartaian maupun sistem kelembagaan lainnya dalam tatanan berbangsa dan bernegara.
"Dulu itu sistem politik mekanismenya bottom-up, di mana jika masyarakat sudah percaya akan kualitas seorang tokoh, maka dengan sendirinya ketokohan orang itulah yang akan membawanya dalam jabatan yang dipercayakan masyarakat kepadanya berdasarkan kualitas personal. Kalau sekarang kan tidak," kata Mahfud di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
"Bahkan yang saya tahu, zaman Parmusi itu kalau ada yang dipilih jadi ketua, pasti mereka malah menghindar. Berbeda dengan sekarang, di mana justru banyak orang yang mau jadi ketua," katanya menambahkan.
Mahfud menjelaskan perbedaan lainnya dari apa yang ia maksud dengan sistem politik bottom-up tersebut, yakni masyarakat yang mendukung seorang tokoh untuk mengemban jabatan tertentu di dasarkan pada penilaian publik akan kualitas dan kinerja sosok yang ingin diusung tersebut.
Namun fenomena itu dalam politik nasional hari ini justru terjadi berkebalikan. Dukungan biasanya malah berasal dari tokoh itu sendiri yang bisa mengorganisir pendukung bayarannya masing-masing, untuk menjadikannya dirinya menduduki jabatan tertentu.
"Dulu itu nggak ada tim sukses, tim suksesnya ya langsung dari rakyat itu sendiri. Kalau kinerjanya bagus, seorang tokoh pasti naik sendiri namanya," ujar Mahfud.
"Kalau sekarang kan beda, setahun sebelum ada pemilihan ketua partai, masing-masing sudah bikin tim sukses, keluarin dana yang banyak. Kalau nggak bisa disogok, ya diteror," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud Ungkap Mekanisme Pemilihan Menteri dengan Partai Politik jika Menang Pilpres
Hal itu dikatakan Mahfud saat menjawab peserta dalam diskusi bertajuk 'Tabrak Prof! digelar di Lampung, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaBertemu Ketua PGI, Mahfud Pastikan Situasi Politik Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
Bertemu Ketua PGI, Mahfud Pastikan Situasi Politik Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
Baca SelengkapnyaMahfud MD ke Warga Sukabumi: Memilih Pemimpin Baik, Cari yang Tegakkan Keadilan Tanpa Pandang Bulu
Mahfud juga menekankan pentingnya memilih pemimpin dari track record atau rekam jejak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud MD: Pilih Capres Cawapres Sesuai Hati Nurani, Bukan Karena Intimidasi
Menko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat jika diancam dan diintimidasi terkait pilihan politik, jangan dilawan terlalu berlebihan.
Baca SelengkapnyaMahfud Ungkap Ancaman Didapat Pejabat karena Bantu Kampanyenya di Daerah: Bahaya untuk Karir Anda!
Mahfud meminta pejabat di daerah yang masih aktif mengenalnya tidak ikut membantunya dalam memberikan fasilitas berkampanye.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Beres-Beres & Pamit ke Pegawai Kemenkopolhukam, Ungkap Ada Ruang Kedap Suara
Mahfud berpesan kepada pegawai Kemenko Polhukam agar jangan terlibat gerakan politik
Baca SelengkapnyaMahfud Mengaku Tenang Jelang Pencoblosan: Pokoknya Optimistis Menang
Mahfud Md mengaku sangat tenang dan optimistis menghadapi momen pencoblosan Pilpres 2024 hari ini, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaVIDEO: Bansos Tengah Tuai Polemik, Pesan Mahfud Jelang Pemilu Memilih Bukan Karena Bantuan
Menkopolhukam Mahfud MD berbicara mengenai netralitas dan kebebasan di tahun politik saat ini
Baca SelengkapnyaMahfud MD: Siapa pun Nanti yang Menang, Itulah Keputusan Rakyat
Mahfud menegaskan, jangan sampai terjadi perpecahan usai Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya