Kisah Prabowo 'dilarang' pulang ke Indonesia di akhir 1998
Merdeka.com - Pascakerusuhan Mei 1998, Mantan Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Yordania. Prabowo sempat ingin kembali ke Indonesia di akhir tahun yang sama, namun atas larangan para koleganya, keinginan itu dibatalkan.
Cerita ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melalui akun Twitternya @fadlizon seperti dikutip merdeka.com, Minggu (25/5). Fadli menulis twit berseri menanggapi isu kewarganegaraan Yordania yang dimiliki Prabowo .
Fadli berkisah, Prabowo hijrah ke Yordania pada bulan September 1998 untuk menghindari fitnah yang begitu kencang di dalam negeri. "Inilah hijrah Prabowo , semua atas pengetahuan Presiden Habibie," tulisnya.
Lihat Prabowo Subianto di Liputan6.com
Sebulan berselang, Fadli dan sejumlah tokoh Islam seperti Ahmad Sumargono bertolak ke ibukota Yordania, Amman untuk bertemu Prabowo . Mereka menemui Prabowo di tempat tinggalnya di sebuah apartemen.
Fadli menuturkan, selama di Amman, Prabowo hidup sederhana dan bepergian dengan taksi. Prabowo bahkan punya sopir taksi langganan yang bernama Muhammad. "Prabowo di Amman belajar bisnis, belajar bahasa Arab, dan dihargai oleh pangeran-pangeran Arab," tulis Fadli.
Dia juga menegaskan, tak pernah sedetikpun Prabowo menjadi warga negara Yordania. Bahkan lanjut Fadli, Prabowo menolak tawaran dari sahabat karibnya, Pangeran Abdullah yang komandan pasukan khusus, untuk menjadi penasihat militer Yordania.
"Hubungan dengan Abdullah terus berlangsung Baik. A friend in need is a friend indeed, teman sejati ketika kesulitan," imbuhnya.
Fadli mengisahkan, akhir Desember 1998, Prabowo berniat kembali ke Jakarta. Tapi karena keadaan belum memungkinkan, rekan-rekan Prabowo menyarankan untuk jangan kembali dulu.
"Kenapa? Fitnah-fitnah berseliweran. Semua difitnahkan ke Prabowo . Kami bertemu di Bangkok, 27 Dec 1998. Ada beberapa kawan hadir. Hadir Maher, Muchdi, saya dan Farid Prawiranegara. Ada Prof Soemitro dan ibu. Saya banyak ngobrol dengan Prof Soemitro tentang sejarah," kenang Fadli.
Fadli melanjutkan, setelah pertemuan di Bangkok itu, Prabowo akhirnya tidak jadi ke Jakarta dan akhirnya lebih banyak tinggal di Mi Casa, Kuala Lumpur. "Pulang pergi Amman, Yordania, KL dan Eropa," ujarnya.
Fadli mengaku sedikitnya mengunjungi Prabowo di Yordania sekitar 7 kali. Mereka bahkan beberapa kali mengunjungi kota-kota di Irak seperti Baghdad, Kuffa, Samarra, Mosul dan lain lain.
Yang menarik, ungkap Fadli, Prabowo juga pernah berkunjung ke Irak bersama Luhut Panjaitan. Bahkan ketika masa berlaku paspor Prabowo habis, diperpanjang oleh Luhut yang kemudian menjadi Dubes RI di Singapura.
"Sebelum kembali ke tanah air tanggal 2 Januari 2000, sekitar akhir 1999, Prabowo bertemu Gus Dur dan Menlu Alwi Shihab di Istana Raja Abdullah. Yordania adalah tempat sahabat Prabowo yakni Raja Husein. Persahabatan itu terjalin hingga kini," ujar Fadli.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Aku Siap Menghadap Allah tanpa Membawa Apa-Apa, hanya ingin Melihat Rakyat Sejahtera
Prabowo berharap agar diberi kesempatan untuk memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan
Prabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca SelengkapnyaSaat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau
Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia
"Apa kita lebih bodoh dari orang Thailand, apa kita lebih bodoh atau kita lebih malas," kata Prabowo.
Baca Selengkapnya