Data Imelda & Ferdinand Hutahaean Diretas, Demokrat Minta Lawan Tak Serang Pribadi
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai demokrat Hinca Panjaitan meradang dengan aksi peretasan terhadap nomor WhatsApp Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari. Dia menilai peretasan tersebut sebagai kejahatan yang luar biasa.
"Dalam demokrasi enggak boleh begitu. Jadi seolah-olah saudari Imel itu mengirim kan sesuatu dari dia. padahal orang lain yang menggunakan itu dan digunakan dengan cara-cara yang sangat tidak bagus untuk demokrasi," kata Hinca di Kantor Indikator Politik Indonesia, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Rabu (3/4).
Begitu juga dengan kasus peretasan akun media sosial milik Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Cara peretasan, menurut Hinca, merusak wajah demokrasi di Indonesia.
"Itu cara-cara yang tidak bijak, cara-cara yang kurang tepat, cara-cara yang tidak pas dalam demokrasi kita," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR ini menuturkan, dua kadernya itu sudah melaporkan kasus peretasan tersebut ke Polisi. Pelaporan itu dilakukan siang hari ini (3/4) di Bareskrim Mabes Polri.
"Dan siang hari tadi sebelum saya kemari saya minta dia ditemani oleh temen-temen untuk melapor ke Bareskrim. Dan ini bentuk penegakan hukum," ujarnya.
Dia juga meminta semua pihak bisa menjunjung tinggi persaingan secara sehat dalam kontestasi Pileg atau Pilpres 2019. serta fokus pada adu program dan menghentikan cara penjatuhan lawan dengan cara meretas.
"Mari kita hentikan cara-cara yang tidak baik menggunakan medsos untuk menyerang pribadi menjatuhkan lawan politiknya dengan cara-cara yang melanggar," ucapnya.
Hinca menyerahkan penyelesaian kasus ini pada pihak yang berwenang. Dia yakin Bareskrim akan menangani kasus ini secara adil.
"Kami serahkan penuh ke penegak hukum ya polisi. Dan kami tunggu supaya cepat diatasi supaya tidak terjadi apa-apa," ucapnya.
Sebelumnya, nomor WhatsApp (WA) Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari dihack oleh orang tak dikenal. Sebelumnya, kasus pembajakan juga terjadi dan menimpa kader Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Fix di-hack. Dari semalam hingga pagi ini online," ujar Sekretaris DPP Departemen Pariwisata Partai Demokrat Elfira Sylviani saat dikonfirmasi, Rabu (3/4).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin
Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaJabat Tangan di Istana, AHY Bicara Hubungannya dengan Moeldoko
Menteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaJanjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca SelengkapnyaSilahturahmi dengan Pendeta Niko Njotorahardjo, Ganjar Dititipkan Pesan Khusus
Pendeta Niko Njotorahardjo yakni pentingnya seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan kekompakan di tengah perbedaan yang muncul.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Bintang Dua Ini Enggan Tanggapi Kasus Praperadilan Firli: Kan Sudah Ditolak
"Menyatakan praperadilan oleh pemohon (Firli Bahuri) tidak dapat diterima," kata Hakim tunggal Imelda Herawati
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca Selengkapnya