Myanmar desak Bangladesh hentikan kiriman bantuan untuk warga Rohingya
Merdeka.com - Myanmar meminta pemerintah Bangladesh untuk menghentikan bantuan bagi warga Muslim Rohingya yang tinggal di Zero Line. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan antara otoritas perbatasan kemarin.
Kedua pejabat negara bertemu untuk membahas proses pemulangan pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh selama beberapa bulan terakhir. Dalam diskusi itu, disebut juga mengenai 6.500 pengungsi yang terjebak di wilayah yang belum diklaim negara mana pun yang dikenal dengan Zero Line.
Wakil Komisaris Departemen Administrasi Umum di Negara Bagian Rakhine, U Ye Htut mengatakan, bahwa seharusnya tidak ada orang yang tinggal di daerah tersebut karena wilayah itu merupakan Tanah Tanpa Tuan. Dia meminta badan-badan bantuan internasional non-pemerintah harus berhenti memberi bantuan karena tidak sesuai dengan hukum.
"Banyak LSM yang memberikan bantuan dan memasuki wilayah terlarang Zero Line. Hal itu tidak sesuai dengan hukum dan karenanya kami menginformasikan mengenai hak tersebut," katanya seperti dikutip dari Asia Correspondent, Rabu (21/2).
U Ye Htut menambahkan bahwa apabila lembaga bantuan tidak menyeberangi sungai pemisah untuk memberi bantuan, maka mereka secara tidak langsung memberikan bantuan kepada orang-orang di zona penyangga. Dia juga meminta polisi penjaga perbatasan Bangladesh untuk mencegah hal ini terjadi.
Dalam pertemuan itu juga, delegasi dari masing-masing negara mengunjungi Zero Line untuk bertemu dengan warga Rohingya di daerah tersebut.
Sementara itu, media pemerintah melaporkan bahwa pejabat Myanmar telah bertemu dengan masyarakat setempat dan berulang kali mendiskusikan proses pengembalian mereka ke Myanmar namun mereka menolaknya.
U Ye Htut menuding tindakan mereka sarat muatan politik dan juga menuduh warga telah menyebarkan berita palsu untuk menciptakan tekanan internasional.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca SelengkapnyaTiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur
Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca Selengkapnya3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya
Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca SelengkapnyaKlaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya
Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaRatusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya
Polisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaKoordinasi dengan UNHCR, Pemerintah Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya
Pemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca Selengkapnya