Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Luncurkan Kereta Mengambang di Udara Tanpa Listrik, Ini Rahasianya

China Luncurkan Kereta Mengambang di Udara Tanpa Listrik, Ini Rahasianya kereta maglev china. ©SCMP

Merdeka.com - China meluncurkan jalur maglev gantung pertama di dunia yang dibangun dengan magnet permanen yang dapat membuat "kereta langit" bertahan mengambang di udara tanpa bantuan tenaga listrik.

Rel Merah eksperimental sepanjang 800 meter di daerah Xingguo, Provinsi Jiangxi, China selatan, menggunakan magnet kuat yang kaya akan unsur logam rare earth, untuk menghasilkan gaya tolak konstan yang cukup kuat untuk mengangkat kereta dengan 88 penumpang di udara. Demikian menurut stasiun televisi pemerintah China Central Television.

Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (10/8), tidak seperti kebanyakan jalur maglev yang ada, rel gantung beroperasi sekitar 10 meter di atas tanah. Tidak ada kontak fisik dengan rel saat kereta bergerak di bawah rel dengan kecepatan 80 kilometer per jam.

Sebuah lengan dari kereta mengelilingi rel dan magnet permanen di kedua lengan dan rel saling bertolak sehingga dapat menahan kereta.

Dengan kondisi mengambang bebas dan tidak adanya gesekan, hanya sedikit listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan kereta, kata para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Jiangxi.

Teknologi maglev yang baru ini menghasilkan sedikit radiasi elektromagnetik. Serta biaya konstruksinya sekitar sepersepuluh dari membangun kereta bawah tanah, kata mereka.

Otoritas transportasi setempat mengatakan setelah beberapa uji coba, jalur akan meningkat menjadi 7,5 kilometer (4,7 mil), dan kecepatan operasional puncaknya akan mencapai 120 kilometer per jam.

Banyak kota di China sedang membangun atau merencanakan jalur maglev. Beberapa kereta bisa melaju dengan kecepatan 600 kilometer per jam.

Tetapi sebagian besar proyek ini mengoperasikan transportasi dengan listrik, yang berarti tidak hanya meningkatkan konsumsi energi, tetapi juga menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat yang dapat mempengaruhi lingkungan dan kesehatan orang-orang yang tinggal di sekitarnya.

Magnet normal dengan kutub yang berlawanan dapat saling tolak, tetapi daya magnetnya berkurang seiring waktu. Menambahkan elemen rare earth ke magnet secara signifikan meningkatkan umurnya. Neodymium, misalnya, dapat mengurangi hilangnya daya magnet hingga kurang dari lima persen dalam satu abad. Oleh karena itu, magnet dengan unsur rare earth dikenal sebagai magnet permanen.

Berdasarakan perkiraan pakar industri, dengan dominasi China dalam pasokan rare earth, China dapat menguasai lebih dari 80 persen kapasitas produksi magnet permanen di dunia.

China telah lama merencanakan untuk membangun jalur maglev menggunakan magnet permanen dan telah mendukung beberapa proyek penelitian dengan pendanaan berkelanjutan sejak tahun 2001, menurut laporan yang diterbitkan di koran militer PLA Daily bulan lalu.

Teknologi maglev yang memiliki banyak tantangan, seperti menjaga stabilitas kereta api dalam keadaan mengambang tanpa daya listrik.

Namun, para peneliti China telah membuat terobosan dalam beberapa tahun terakhir, di mana kontrol kereta dan keselamatan operasional menggunakan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI).

Long Zhiqiang, profesor Universitas Pertahanan Nasional di Changsha yang terlibat dalam proyek Jalur Merah, mengatakan kepada surat kabar militer bahwa kereta maglev magnet permanen lebih unggul daripada kereta bawah tanah dalam hal kecepatan dan kenyamanan.

Kecepatan maksimum sebagian besar jalur bawah tanah domestik umumnya dibatasi pada 80 kilometer per jam tetapi kereta maglev magnet permanen, yang digerakkan sepenuhnya oleh AI, dapat mencapai kecepatan 50 persen lebih cepat.

Ini berarti bahkan di pusat kota yang sibuk, kereta dapat tetap beroperasi dengan cepat, "menghindari kemacetan lalu lintas sambil menikmati pemandangan kota dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja," kata Long.

Long turut menambahkan, kereta akan lebih tenang, bahkan pada kecepatan tinggi, mengingat tidak adanya polusi magnetik dan listrik statis.

Menurut Long sulit bagi kereta untuk gagal atau rusak selama operasi jangka panjang karena medan magnet permanen dapat menyerap sebagian besar guncangan.

“Kereta maglev magnet permanen menawarkan transportasi yang dipersonalisasi dan cerdas, yang dapat melengkapi kereta bawah tanah dan kereta ringan,” kata Long seperti dikutip PLA Daily.

“Di masa depan, ini juga akan membantu menciptakan mesin baru untuk industri peralatan kelas atas dan memberi China keuntungan baru dalam memimpin dunia dalam angkutan kereta.”

Reporter Magang: Gracia Irene

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara
Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara

Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik BYD Asal China Segera Masuk Pasar RI, Luhut: Akan Bawa Era Baru
Mobil Listrik BYD Asal China Segera Masuk Pasar RI, Luhut: Akan Bawa Era Baru

Luhut optimis kedatangan BYD akan disambut dengan baik oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ilmuwan China Bikin Alat Militer Super Canggih, Musuh Tak Bisa Sembunyi di Mana Pun, Begini Cara Kerjanya
Ilmuwan China Bikin Alat Militer Super Canggih, Musuh Tak Bisa Sembunyi di Mana Pun, Begini Cara Kerjanya

Alat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".

Baca Selengkapnya
Kronologi Truk Pasir Terguling Bikin Macet MT Haryono-Cawang Pagi Tadi
Kronologi Truk Pasir Terguling Bikin Macet MT Haryono-Cawang Pagi Tadi

Pengemudi kendaraan truk mengalami kerugian materi berupa kerusakan material mobil sampai muatan pasir tumpah ruah di jalan

Baca Selengkapnya
Catat, Ini Rute Perjalanan KA Dialihkan & Dibatalkan Imbas Kereta Pandalungan di Sidoarjo Anjlok
Catat, Ini Rute Perjalanan KA Dialihkan & Dibatalkan Imbas Kereta Pandalungan di Sidoarjo Anjlok

Peristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Dua Pekerja Bangunan Meninggal Dunia Tersengat Listrik Dinamo Crane, Begini Kronologinya
Dua Pekerja Bangunan Meninggal Dunia Tersengat Listrik Dinamo Crane, Begini Kronologinya

Korban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).

Baca Selengkapnya
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya