#2019GantiPemred
Merdeka.com - Jarum jam di markas redaksi kami, Jalan Tebet Barat, menunjukkan pukul satu siang. Para tamu undangan telah hadir. Kudapan sederhana pun sudah tersaji di meja ruang tengah redaksi. Waktunya memulai acara penting yang akan menjadi bagian dari cerita dan sejarah perjalanan merdeka.com.
Juli 2019 ini, merdeka.com memiliki pemimpin redaksi baru. Keputusan bulat yang sudah diambil jajaran petinggi atau bahasa kerennya adalah Board of Director (BOD) PT. Kapanlagi Youniverse (KLY).
Chief Content Officer KLY, Wenseslaus Manggut menceritakan proses panjang mencari sosok pemimpin redaksi. Salah satu syaratnya, merdeka.com harus dikomandoi orang yang selama ini membesarkannya.
-
Siapa pendiri Kompas Gramedia? Namanya tersohor karena menjadi salah satu pendiri dari Kelompok Kompas Gramedia.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa yang menjadi ketua tim pemenangan RK-Suswono di Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa pemimpin tertinggi di Malaysia? Kekuasaan tertinggi di negara Malaysia dipegang oleh seorang raja yang bergelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agongkan, dipilih oleh 9 sultan melayu dan menjabat selama 5 tahun.
-
Siapa yang memimpin redaksi Benih Merdeka? Kemudian, surat kabar ini dibimbing oleh beberapa tokoh yang sudah terkenal di Sumatra Utara, salah satunya Mohammad Samin. Ia ditugaskan menjadi pemimpin redaksi yang juga merupakan Komisaris Sarekat Islam (SI) Medan.
-
Siapa yang menjadi redaktu Majalah Indonesia? Keterlibatannya di majalah tersebut membuat Suparna makin marah terhadap kalangan penjajah. Ia lantas dipercaya sebagai redaktu Majalah Indonesia dan menerbitkan berbagai tulisan yang provokatif dan mengajak rakyat untuk melawan kekuasaan Belanda.
"Ini menjadi bagian dan bentuk apresiasi terhadap orang-orang yang punya andil besar," ujar pria yang akrab disapa Kak Wens.
Butuh waktu dua tahun untuk mempersiapkan pemimpin redaksi baru. Proses diskusi dan lobi tak pernah berhenti. Hingga akhirnya surat keputusan keluar dari meja BOD. "Dengan bangga saya perkenalkan Pemred baru merdeka.com, Mas Ramadhian," kata Kak Wens disambut riuh tepuk tangan.
Tidak sampai di situ, diangkatnya Ramadhian Fadillah diikuti juga dengan penunjukkan wakil pemimpin redaksi. Guyonan kami awak redaksi merdeka, Ramadhian representasi 'kelompok militer'. Karena perjalanan karier wartawannya cukup lama dihabiskan dengan berkecimpung di dunia militer.
Sebagai penyeimbang 'kekuatan militer', maka wakilnya harus berasal dari sipil. Maka dipilih sosok dari 'kalangan ulama'. Jadilah duet pemimpin merdeka representasi nasionalis religius.
"Kita perkenalkan juga, Haji Mohammad Hasits sebagai wakil pemimpin redaksi," lanjut Kak Wens.
Acara perkenalan pemred dan wapemred baru merdeka.com digelar secara sederhana. Jelas tanpa mengurangi maknanya. Ramadhian meneruskan tongkat estafet kepemimpinan yang selama setahun terakhir dikomandoi Mohamad Teguh.
Pak Teguh sapaannya atau yang lebih senang dipanggil Pakde, memutuskan untuk memfokuskan diri menjadi pemimpin redaksi di dua televisi nasional naungan EMTEK Grup. SCTV dan Indosiar. Sebelumnya, Pakde juga sudah menanggalkan jabatan Pemred Liputan6.com dan memercayakannya ke Irna Gustiawati.
"Sekarang kita punya dua penyerang. Pemred merdeka dan Liputan6," kata Pakde dengan gaya khasnya yang penuh guyon.
Dua pemimpin redaksi baru, baik merdeka dan Liputan6, berasal dari generasi muda. Kecenderungan saat ini, media digital dipimpin kalangan milenial yang punya pemikiran luas.
"Orang muda dengan pemikiran beda. Kalau tua terus, nanti tua seperti saya pemikirannya," kata Pakde disambut tawa.
Memang sudah dua tahun ini Ramadhian alias Ian mengaku ditawari kursi pemimpin redaksi. Tapi menolak. Alasannya satu; Jadi pemimpin redaksi itu berat. Lebih berat daripada rindu, seperti kata andalannya Dilan. "Saya enggak pernah membayangkan jadi pemred," kata Ian.
Tapi, apapun tugas yang diberikan, itu adalah panggilan. Ibarat tentara pergi ke medan perang, tugas menjadi pemred harus dilakoni.
Pembaca yang budiman, bagi kami, sosok pemred bukan hanya pengambil keputusan dan penanggung jawab urusan redaksi. Tapi lebih besar dari itu. Sebagai sosok bapak dan kakak bagi seluruh awak redaksi.
Maka, dengan pemimpin baru ini, doakan kami tetap punya andil dan peran penting sebagai pilar keempat demokrasi. Tak hanya memberikan informasi, tapi menjadi penjernih dari segala yang 'blur'
Selamat bertugas pemred dan wapemred baru. Terima Kasih Pakde Teguh untuk setahun terakhir yang penuh arti.
Salam dari Tebet Barat (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tokoh ini dinilai berintegritas dan kinerjanya memberikan dampak besar bagi publik.
Baca SelengkapnyaJabatan yang baru ditinggalkan Usman Kansong ini diisi oleh Prabu Revolusi.
Baca SelengkapnyaDari 49 orang yang diundang ke rumah Prabowo di Kertanegara, ada sosok yang akrab di bidang Kominfo. Siapa dia?
Baca SelengkapnyaPrabu Revolusi menjadi Dirjen Kominfo menggantikan Usman Kansong.
Baca SelengkapnyaKetika menjadi mahasiswa, Karni pernah melalui masa sulit karena sisa uang yang dimilikinya hanya Rp5.000. Tak banyak hal yang dapat dia lakukan.
Baca SelengkapnyaTokoh yang satu ini sudah menjadi jurnalis sejak usia 25 tahun dan salah satu pendiri Kelompok Kompas Gramedia bersama temannya, Jakob Oetama.
Baca SelengkapnyaBaru dua hari mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) ia langsung memimpin partai yang berisi para milenial tersebut.
Baca SelengkapnyaYusuf menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas promosi yang diberikan kepadanya.
Baca SelengkapnyaHarus diakui komunikasi antardivisi pada sebuah perusahaan punya peranan penting dalam pengembangan produk.
Baca Selengkapnya