Stabilkan harga pangan saat Ramadan, mendag & mentan dipuji Jokowi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kinerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dinilai berhasil menstabilkan harga kebutuhan pokok di Ramadan 2017. Selain dua menteri tersebut, Jokowi juga mengapresiasi kinerja Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.
"Jadi Menteri Perdagangan, Pak Kapolri, Menteri Pertanian yang telah bekerja keras untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok," katanya saat memberikan pengantar dalam sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/6).
Kepada mereka, Jokowi menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya. Mantan Wali Kota Solo ini berharap, pola yang dilakukan mendag, mentan dan kapolri tetap dipertahankan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok.
"Pola yang sudah ada ini perlu dipertahankan dan disempurnakan lagi," kata Jokowi.
Dalam sidang ini, Jokowi memastikan bahwa di Juli mendatang tidak ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Keputusan ini diambil setelah pemerintah melakukan perhitungan secara matang.
"Setelah kita kalkulasi kembali, setelah kita hitung kembali, BBM bisa tidak kita naikkan, termasuk di dalamnya BBM dan gas," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaHarga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya