Merdeka.com - Board of Director Indonesia Petroleum Association (IPA) Tenny Wibowo mengimbau pemerintah untuk mencontoh metode negara lain guna meningkatkan investasi pada sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia. Mengingat, sudah banyak negara yang berhasil menggaet investor.

"Kenapa perlu ke luar, kita mesti lihat apa yang dilakukan negara lain, jangan merasa sudah begini-begini tapi negara lain latihanya lebih baik, larinya lebih kencang. Belajar dari tempat lain bisa memperbaiki iklim investasi," kata Tenny, di Jakarta, Kamis (12/4).

‎Menurutnya, membaiknya harga minyak dunia‎ tidak bisa dijadikan andalan untuk meningkatkan investasi, sebab perusahaan memiliki keterbatasan keuangan. Namun, dengan memperbaiki iklim investasi, maka Indonesia bisa memenangkan kompetisi global.

‎"Kompetisi global, terlepas dari harga minyak berapapun juga perusahaan punya keterbatasan. Mau harga tinggi atau rendah, harus lihat yang bagus lebih dahulu," imbuhnya.

Untuk itu, Indonesian Petroleum Association (IPA) Konvensi dan Pameran IPA ke-42 Tahun 2018, pada 2-4 Mei 2018, dengan tema Driving Indonesia’s Oil and Gas Global Competitiveness. Diharapkan, daya saing sektor hulu migas Indonesia di mata dunia bisa meningkat.

"Tema Convex tahun ini dipilih dengan mempertimbangkan kondisi sektor hulu migas Indonesia yang ada sekarang, yaitu ketatnya persaingan investasi migas secara global," ungkap Presiden IPA Ronald Gunawan.

Ketua Panitia atau Chairperson IPA Convex 2018, Novie Hernawati, mengungkapkan adanya optimisme terhadap peningkatan daya saing industri hulu migas Indonesia untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, serta berdaya saing. "Salah satunya dengan menerapkan beragam inovasi dan teknologi dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang ada," jelas Novie.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com