Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK janjikan petani kelapa sawit dapat fasilitas pembiayaan kredit

OJK janjikan petani kelapa sawit dapat fasilitas pembiayaan kredit Muliaman Darmansyah Hadad. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil dan pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia. Ditinjau dari segi ekonomi, petani kelapa sawit mempunyai posisi penting dan sekaligus paling rentan.

Kerentanan mereka salah satunya diakibatkan oleh karakteristik komoditas kelapa sawit yaitu Tandan Buah Segar (TBS) atau buah kelapa sawit harus diproses dalam 24 jam setelah panen untuk menjaga kualitas.

"Seringkali petani kecil tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menjual dan memindahkan Tandan Buah Segar dengan cepat, sehingga kualitas Tandan Buah Segar mereka cenderung memburuk," kata Muliaman di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Selasa (23/5).

Muliaman menegaskan, ketidakpastian akses terhadap pasar, fluktuasi harga di pasar, dan kurangnya pengetahuan untuk mempertahankan kebun kelapa sawit berdampak kepada berkurangnya produktivitas dan memperkuat ketergantungan mereka pada tengkulak dalam penjualan hasil panen untuk diproses.

"Total luas kebun kelapa sawit terus mengalami peningkatan, untuk total pengelolaan kebun kelapa sawit yang dikelola oleh petani kecil mempunyai luas sekitar 3,125 juta hektar (ha) pada 1979 meningkat menjadi 4,166 juta ha pada 2014. Dengan demikian diperlukan pembiayaan yang menyasar pada petani kelapa sawit yang menerapkan konsep keberlanjutan," ujar Muliaman.

"Saat ini, terdapat beberapa inisiatif pendanaan dan proyek percontohan yang bernilai tinggi untuk mendukung petani kecil, yaitu dengan memberikan akses terhadap modal bagi yang membutuhkan. Skema-skema tersebut termasuk dalam tanggung jawab sosial perusahaan swasta (Corporate Social Responsibility/CSR) secara individu, serta merupakan perbaikan regulasi pemerintah dalam pengembangan program petani plasma," katanya.

Di samping itu, bank-bank nasional dan lembaga penyedia pinjaman swasta memainkan peranan penting dalam keuangan kelapa sawit. Sekitar 20 manager investasi mengendalikan 80 persen pendanaan ekuitas yang diinvestasikan ke dalam sektor kelapa sawit.

Di samping pendanaan swasta, dukungan pendanaan juga diperlukan bagi pengembangan pembiayaan yang inovatif, dengan disesuaikan dengan kebutuhan agrobisnis kecil yang rentan. Selain itu, petani kelapa sawit bersifat padat karya, perkebunan merupakan pemberi kerja utama yang dapat membantu mendorong stabilitas sosial. Petani kecil juga merupakan pendorong keberlanjutan lingkungan hidup.

"Melalui regulasi yang akan segera dilaunching OJK mengenai Keuangan Berkelanjutan, diharapkan dapat menjembatani pembiayaan-pembiayaan yang berpihak pada petani kecil swadaya melalui pengembangan skema inovasi pembiayaan yang berkelanjutan, dengan demikian dapat mendorong terciptanya pembiayaan yang berkelanjutan," pungkasnya.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya

Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya

Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam

Kisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam

Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.

Baca Selengkapnya
OJK dan Kemendagri Sepakat untuk Perkuat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah

OJK dan Kemendagri Sepakat untuk Perkuat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah

Diharapkan setiap TPAKD dapat memiliki unit-unit Pusat Literasi dan Inklusi Keuangan yang tersebar, terdekat, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi

Prabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi

Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.

Baca Selengkapnya