Menteri Amran sebut alih fungsi lahan pertanian kini sulit dibendung
Merdeka.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyoroti pesatnya alih fungsi lahan menjadi industri atau perumahan. Dia menuturkan alih fungsi lahan sulit dibendung namun harus ditekan sehingga perlu suatu siasat.
Salah satunya dengan cara mengoptimalkan lahan yang ada, seperti lahan yang biasa produksi dua kali dalam setahun menjadi tiga kali atau yang biasanya tiga kali setahun menjadi empat kali.
"Tidak hanya di Cianjur, alih fungsi lahan terjadi hampir di setiap daerah, ini perlu disiasati dengan membuka lahan baru atau mengoptimalkan lahan pertanian yang ada dengan meningkatkan produksi," katanya seperti dikutip Antara di Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/12).
Menurut dia, optimalisasi tersebut akan membuat Indonesia memiliki persediaan satu juta hektar lahan pertanian dengan hasil yang dapat ditampung Bulog mencapai 4,8 juta ton. "Ini cukup untuk persediaan hingga Mei, bahkan Juni 2017. Ini tidak terlepas dari peningkatan produksi, termasuk yang dilakukan di Cianjur," katanya.
Dia menjelaskan dengan banyaknya kuota beras, tahun ini Indonesia tidak perlu mengimpor beras. Meskipun pada 2015 Indonesia masih mengimpor sebanyak satu juta ton.
"Seharusnya impor mencapai 1,6 juta ton, tapi kami lakukan antisipasi dengan menekan impor, sehingga ke depan Indonesia akan terhindar dari impor dan ditargetkan dapat mengekspor," katanya.
Sementara Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam waktu dekat akan mengimbau sejumlah kabupaten yang menjadi lumbung padi di Jabar, untuk meningkatkan produksi dengan sistem resi gudang (SRG) sehingga dapat lebih meningkatkan stok pangan nasional, meskipun sejumlah kendala di lapangan banyak ditemukan salah satunya alih fungsi lahan.
"Namun kendala tersebut dapat diatasi sejumlah wilayah yang mengalami alih fungsi lahan dengan membuat lahan sawah baru sebagai pengganti. Sehingga ke depan lumbung padi Jabar dapat lebih meningkatkan hasil panennya yang akan ditampung di gudang SRG yang akan dibangun di daerah lain," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manfaatkan Lahan Guna Secara Optimal, Pakar Pertanian Apresiasi Kebijakan Pangan dan Pertanian Era Jokowi
Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaMentan Amran: Kabar Baik Bagi Petani, Pastikan Menkeu Keluarkan SK Tambahan Pupuk
Kepastian tersebut diungkapkan Mentan seusai rapat terbatas terkait pangan bersama Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin
Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca Selengkapnya