Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Darmin : rasio utang RI paling rendah dibanding negara layak investasi lainnya

Menko Darmin : rasio utang RI paling rendah dibanding negara layak investasi lainnya Menko Darmin. ©2017 istimewa

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pengelolaan utang Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini membuat lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menaikkan peringkat utang Indonesia.

Darmin menjelaskan, di antara negara-negara dengan peringkat investment grade, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) termasuk yang paling rendah. Saat ini rasio utang tersebut berada di bawah 30 persen terhadap PDB Indonesia.

"Pertama, antara negara-negara investment grade, Indonesia itu negara yang paling rendah utangnya terhadap PDB-nya, di bawah 30 persen. Sementara yang di sana 39 persen atau 35 persen. Pokoknya mereka bilang di bawah rata-rata negara yang investment grade," ujar Darmin, di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (14/4).

"Sehingga dianggap cukup. Ke depannya mereka masih percaya utang pun komentarnya sangat positif," tambahnya.

Lembaga pemeringkat internasional seperti Moody's tidak akan sembarang memberikan penilaian terhadap sebuah negara. Lembaga tersebut mempertaruhkan reputasinya saat memutuskan untuk menaikkan peringkat sebuah negara, termasuk bagi Indonesia.

‎"Lembaga rating yang besar itu selalu mempertaruhkan reputasi mereka kalau menaikkan rating suatu negara. Itu dia sudah dikaji dalam-dalam dan dia sudah datang ke sini untuk mengeceknya. Jadi kita sudah duduk dan melakukan kajian dengan menteri dan BI (Bank Indonesia) atas dasar evaluasi data, informasi dan lain-lain. Itu data sekunder juga, mereka yang menentukan apakah kita naik atau tidak," ujar dia.

Dalam penilaiannya, lanjut dia, Moody's percaya dengan upaya pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas perekonomian melalui kebijakan fiskal dan moneternya. Oleh sebab itu, Darmin mengaku heran jika ada pihak-pihak yang masih tidak percaya soal kondisi ekonomi dan utang Indonesia yang terus membaik.

"Secara moneter dia bilang apa saja? Cukup punya kemampuan adaptif terhadap situasi sehingga punya ketahanan moneter. Artinya cukup resilient artinya bisa dikendalikan,” ujar Darmin.

Mantan Dirjen Pajak tersebut menambahkan, Moody’s juga menilai kalau Indonesia punya kemampuan adaptif terhadap situasi termasuk di fiskal. Tak hanya itu Moody’s juga melihat kemampuan di sektor riil dan sebagainya. "Artinya apa? paling tidak yang bisa kita katakan adalah lembaga rating internasional saja percaya. Aneh kalau ada orang yang tidak percaya," tandasnya.

Reporter : Septian Deny

Sumber : Liputan6

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.

Baca Selengkapnya
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya

Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya

Rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
PDIP soal Solusi Harga Cabai: Prabowo Prioritaskan Menambah Alutsista dan Utang Luar Negeri

PDIP soal Solusi Harga Cabai: Prabowo Prioritaskan Menambah Alutsista dan Utang Luar Negeri

Hasto menilai capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mirip seperti Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya