Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gurita Bisnis Tomy Winata, Sosok di Balik Proyek Pulau Rempang Eco City

Gurita Bisnis Tomy Winata, Sosok di Balik Proyek Pulau Rempang Eco City

Gurita Bisnis Tomy Winata, Sosok di Balik Proyek Pulau Rempang Eco City

Proyek Rempang Eco City dikerjakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG).

Pulau Rempang menjadi sorotan, seiring timbulnya konflik antara aparat keamanan dan warga Rempang, Kepulauan Riau terkait pengosongan lahan.

Para warga menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City, yang membuat sekitar 7.500 warga direlokasi. Selain itu, proyek juga mengancam eksistensi 16 kampung adat Melayu yang ada di Pulau Rempang sejak 1834.

Dikutip dari laman BP Batam, Rempang Eco City menjadi salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional 2023.

Gurita Bisnis Tomy Winata, Sosok di Balik Proyek Pulau Rempang Eco City

Pembangunannya diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus 2023.

Proyek Rempang Eco City ini menjadi kawasan industri, perdagangan, hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia.

Proyek itu dikerjakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) dengan target investasi mencapai Rp 381 triliun pada 2080. PT MEG menjadi rekan BP Batam dan Pemkot Batam. Perusahaan itu akan membantu pemerintah menarik investor asing dan lokal dalam pengembangan ekonomi di Pulau Rempang.

Gurita Bisnis Tomy Winata, Sosok di Balik Proyek Pulau Rempang Eco City

Dilansir berbagai sumber, PT Makmur Elok Graha sendiri merupakan pengembang anak usaha Artha Graha Group milik Tomy Winarta atau yang sering dikenal dengan inisial TW, seorang pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network.

Pada tahun 1988, Tomy bersama dengan Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP), yaitu Yayasan yang dimiliki oleh Angkatan Darat, melakukan penyelamatan terhadap Bank Propelat yang semula dimiliki oleh Yayasan Siliwangi.

Bank Propelat yang ber-asset hanya sekitar Rp.8 Miliar tersebut di-rescue oleh Tomy bersama YKEP, dan diubah namanya menjadi Bank Artha Graha. Hanya dalam tempo tidak lebih dari 1,5 tahun, maka Bank Artha Graha menjadi baik dan sehat, yang kemudian terus dikembangkan.

Selanjutnya pada tahun 1997, sebelum krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Tomy diminta oleh Bank Indonesia untuk bersama-sama dengan Bank Indonesia menyelamatkan Bank Arta Pusara yang saat itu sudah diambilalih Bank Indonesia karena berbagai permasalahan-permasalahan yang ada dari pemilik sebelumnya.

Nama Bank Arta Pusara kemudian diubah namanya menjadi Bank Arta Pratama, dan hanya dalam, kurun waktu sekitar 1 tahun, Bank Arta Pratama berubah menjadi Bank Katagori A menurut penilaian Bank Indonesia sehingga tidak direkapitalisasi.

Pada tahun 2003, Tomy mengambil alih PT Bank Inter-Pacific Tbk, dan selanjutnya pada tahun 2005 Bank Inter-Pacific melalui Pasar Modal mengambil alih Bank Artha Graha, yang selanjutnya diubah namanya menjadi Bank Artha Graha Internasional Tbk.

Gurita Bisnis Tomy Winata, Sosok di Balik Proyek Pulau Rempang Eco City

Salah satu usaha utama lainnya dari Tomy Winata adalah dalam sektor property dan infrastruktur. Melalui PT Jakarta Internasional Hotels and Development Tomy memiliki Hotel Borobudur, dan melalui anak perusahaan yaitu PT Danayasa Arhatama Tbk Tomy memiliki Kawasan Business District yang pertama di Indonesia, yaitu Sudirman Central Business District (SCBD) seluas 45 hektare. Salah satu icon SCBD adalah Gedung Indonesia Stock Exchange. Pembangunan The Signature Tower setinggi 111 lantai akan mencapai ketinggian 638 meter dan menjadi gedung tertinggi ke 5 di dunia. Tomy memiliki visi bahwa kawasan SCBD akan menjadi "Manhattan of Indonesia".

Selain itu, salah satu proyek Tomy Winata adalah pembangunan Jembatan Selat Sunda yang menghubungkan antara Pulau Sumatera dan Jawa.

Gurita Bisnis Tomy Winata, Sosok di Balik Proyek Pulau Rempang Eco City

Jembatan ini diyakini akan membawa banyak manfaat bagi peningkatan perekonomian, sosial, lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi masyarakat di kedua pulau.

Selain berkecimpung dalam dunia usaha, Tomy juga sangat memperhatikan masalah sosial, kemanusiaan, dan lingkungan. Untuk mewujudkan hal ini, Tomy mendirikan Yayasan Artha Graha Peduli "Artha Graha Peduli Foundation" (AGP).

Sejak sekitar tahun 1997, Tomy banyak memfokuskan diri pada pelestarian lingkungan, salah satunya diwujudkan dengan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang merupakan kawasan konservasi hutan, satwa-liar seluas 45.000 hektare, dan kawasan cagar laut seluas 14.500 hektare.

Lokasi TWNC adalah di Kabupaten Pesisir Barat ujung selatan pulau Sumatra. TWNC setidaknya telah melepas-liarkan 5 harimau sumatera.

Pada awal 2012, Tomy melalui TWNC bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyelenggarakan Program Pasca-Rehabilitasi berbasis konservasi alam bagi mantan pengguna narkoba.

Bahlil Bantah Tudingan Anies Soal Proyek Rempang sebagai Titipan
Bahlil Bantah Tudingan Anies Soal Proyek Rempang sebagai Titipan

Secara gamblang, Bahlil menyebut jika Rempang Eco City termasuk PSN yang dibuat oleh kepentingan dunia usaha.

Baca Selengkapnya
MK Tolak Gugatan Warga Kepri soal Proyek PSN Rempang Eco City, Ini Alasannya
MK Tolak Gugatan Warga Kepri soal Proyek PSN Rempang Eco City, Ini Alasannya

Pembangunan PSN Eco City membuat warga Rempang berang hingga melakukan perlawanan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan

Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Relokasi Warga Pulau Rempang, Segini Hitungan Ganti Rugi dari Pemerintah
Relokasi Warga Pulau Rempang, Segini Hitungan Ganti Rugi dari Pemerintah

Pemerintah ingin merelokasi warga di Pulau Rempang untuk mewujudkan kawasan Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
Bahlil Pastikan Pembangunan PSN Rempang Eco City Berlanjut, Bagaimana Nasib Warga?
Bahlil Pastikan Pembangunan PSN Rempang Eco City Berlanjut, Bagaimana Nasib Warga?

Xinyi Grup masih berkomitmen membangun Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya
Punya Harta Rp12 Miliar, Ini Deretan Gurita Bisnis Tomy Winata
Punya Harta Rp12 Miliar, Ini Deretan Gurita Bisnis Tomy Winata

Nama Tomy Winata jadi perhatian masyarakat terkait dengan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
43 Tersangka Bentrok di Pulau Rempang Belum Boleh Dibesuk & Didampingi Pengacara, Ini Alasan Polisi
43 Tersangka Bentrok di Pulau Rempang Belum Boleh Dibesuk & Didampingi Pengacara, Ini Alasan Polisi

Polisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.

Baca Selengkapnya
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata

Buntut warga Pulau Rempang bentrok dengan polisi, sejumlah orang jadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Bahlil Temukan Oknum Dalam dan Luar Negeri Main-Main di Konflik Rempang
Bahlil Temukan Oknum Dalam dan Luar Negeri Main-Main di Konflik Rempang

Sempat terjadi konflik dalam pembangunan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya