Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Enggar Soal Diplomasi Kopi di Balik Perjanjian Dagang Korea-Indonesia

Cerita Enggar Soal Diplomasi Kopi di Balik Perjanjian Dagang Korea-Indonesia Enggartiasto Lukita. Yayu A©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati poin-poin kerja sama perdagangan bilateral Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Kesepakatan dilakukan oleh Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Energi dan Industri Korea Yoo Myung Hee.

"Perjanjian tercepat yang kita selesaikan. Lima tahun terhenti memang perjanjian ini sudah dimulai dari 2012," kata Enggar, di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) 2019, di ICE BSD, Banteng, Rabu (16/10).

Dia mengaku punya cerita menarik di balik tercapainya kesepakatan tersebut. Pasalnya pembicaraan antara dirinya dan Menteri Korea terjadi di tempat yang tidak biasa, yakni di coffee shop di Osaka.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, telah satu suara untuk memulai kembali IK-CEPA yang sempat terhenti.

"Sesudah itu Menteri Korea hubungi saya di Osaka waktu G20, kemudian ajak kita ngopi saja berdua. Ngopi lah kita berdua di coffee shop hotel tempat saya menginap," lanjut Enggar.

Dalam pembicaraan tersebut, poin yang menjadi fokus pihak Korea, yakni terkait perlakuan yang adil dan saling menguntungkan dalam perjanjian tersebut. Menanggapi pertanyaan tersebut, Enggar menegaskan kesanggupan Indonesia.

"Kemudian dia tanya, ini kita dua dapat instruksi nih. Sanggup tidak kita selesaikan. Saya bilang saya sanggup. Apa dia dapat perlakuan yang fair, segala macam tidak. Saya bilang mari kita tuangkan saja dalam perjanjian. Dia surprise," imbuhnya.

Tanggapan positif dari pihak Indonesia tersebut membuat Korea juga menyatakan kesediaannya untuk mempercepat penyelesaian perjanjian. "Terus saya bilang kita selesaikan November yuk. Dari saya sanggup, you sanggup tidak. Dia kaget. Dia bilang, oke kalau begitu kita salaman, salaman sudah di situ," jelas dia.

Usai pertemuan di coffee shop tersebut, keduanya kemudian menyampaikan hasil pembicaraan kepada kepala negara masing-masing.

"Dia lapor presiden (Korea), saya lapor presiden (Jokowi). Kemudian meminta persetujuan kemudian pada pool site mereka bilang saya dapat laporan dari masing-masing menteri, selesai dalam tahun ini juga," ujarnya.

Enggar mengatakan, secara keseluruhan proses penyelesaian perjanjian ditargetkan rampung pada November tahun ini. Saat ini dokumen perjanjian sedang sedang diterjemahkan ke dalam bahasa dua negara, lalu memasuki tahap legal scrubbing.

"Di November nanti diharapkan bisa ditandatangani. Ini sekarang tinggal terjemahan dalam dua bahasa, Kemudian legal scrubbing, proses ratifikasi entering to force. Kita harap bisa percepat," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Konsep Cak Imin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakai Anggaran IKN Rp400 Triliun

Konsep Cak Imin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakai Anggaran IKN Rp400 Triliun

Seharusnya kalau itu dibagi rata ke 40 Kota di Indonesia dalam waktu lima tahun bisa akan bisa menjadikan kota lain selevel Jakarta.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia

Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia

Chong Sung Kim bercerita bahwa setelah melaksanakan kewajibannya di Korea dia berencana untuk berinvestasi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin soal Ketua KPU Disanksi Langgar Etik Berat: Jangan Main-Main dengan Demokrasi dan Etika

Cak Imin soal Ketua KPU Disanksi Langgar Etik Berat: Jangan Main-Main dengan Demokrasi dan Etika

Menanggapi sanksi Ketua KPU, Cak Imin meminta semua pihak jangan bermain-main dengan demokrasi dan etika di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Respons Prabowo soal HAM, Sekjen PDIP: Bagaimana jadi Pemimpin jika Tidak Kedepankan Dialog?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya