Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan subsidi angkutan umum atau Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 2,094 triliun untuk angkutan kereta di 2017. Anggaran subsidi tersebut diberikan kepada operator yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono mengatakan alokasi anggaran tersebut terbagi untuk subsidi kereta antar kota Rp 0,270 triliun dan kereta perkotaan sebesar Rp 1,823 triliun.

"Penandatangan kontrak PSO ini merupakan bentuk kewajiban pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan kepada masyarakat pengguna kereta api," ujar Prasetyo di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (30/12).

Prasetyo mengatakan ada perubahan penyaluran PSO di tahun 2017, di mana alokasi subsidi untuk kereta dalam kota dinaikkan sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya. Kereta perkotaan tersebut meliputi KRL (Kereta Rel Listrik), KRD (Kereta Rel Diesel), dan kereta jarak dekat.

"Tadinya kereta perkotaan 65 persen sekarang jadi 85 persen. Karena perhatian kita lebih besar pada penumpang yang melakukan perjalanan setiap hari. Itulah esensi yang dirasakan masyarakat," imbuhnya.

Prasetyo berharap dengan pemberian PSO ini, masyarakat dapat menikmati layanan KA kelas Ekonomi baik antar kota maupun perkotaan dengan tarif terjangkau. "Pemberian Subsidi/PSO pada layanan kereta api kelas ekonomi bukan berarti mengabaikan keselamatan pengguna jasa layanan kereta api," ujar Prasetyo.