Tujuan Ekonomi Islam dalam Perdagangan, Ketahui Agar Tak Salah Arah
Merdeka.com - Tujuan ekonomi Islam kini banyak diperkenalkan sebagai salah satu alternatif atas sistem ekonomi yang telah banyak digunakan di seluruh dunia. Sistem ekonomi Islam merupakan sebuah istilah di dalam Agama Islam untuk menjelaskan serangkaian proses aktivitas manusia di dalam perdagangan.
Kini, banyak lembaga ekonomi yang telah berupaya untuk menerapkan prinsip dan tujuan ekonomi Islam di dalam kegiatan jual beli. Hal ini tak lain bertujuan untuk menyediakan proses perputaran ekonomi yang aman dan sesuai dengan ajaran Agama Islam di dalam Alquran.
Namun di balik semua hal tersebut, masih banyak yang tak mengetahui secara pasti mengenai prinsip, kelebihan, hingga tujuan ekonomi Islam yang diterapkan. Maka dari itu, tak ada salahnya untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut mengenai tujuan ekonomi Islam tersebut.
Simak prinsip hingga tujuan ekonomi Islam yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Konsep Ekonomi Islam
Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama ( NU), ekonomi Islam seperti yang tertuang pada buku Al-Iqtishad Al-Islamy: Madkhal wa Manhaj karya Dr. Asyraf Muhammad Dawabah secara lebih rinci merupakan suatu sistem alternatif atas sistem ekonomi yang hingga saat ini masih dipergunakan yakni kapitalis dan sosialis.
Istilah ekonomi Islam pada dasarnya masih terbilang baru dalam sistem ekonomi di dunia. Meskipun kemunculannya tidak dapat disebut baru yakni pada pertengahan abad dua puluh. Kendati demikian, secara tidak langsung praktik dan tujuan ekonomi Islam pada dasarnya sudah diterapkan sejak kemunculan Agama Islam di dunia.
©Shutterstock/JOAT
Di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa kedua sistem ekonomi terbesar di dunia tengah mengalami keruntuhan. Sejak saat itulah kemudian para ilmuwan Islam mulai menggetolkan pemahaman mengenai prinsip-prinsip ekonomi Islam sebagai suatu solusi.
Secara garis besar, ekonomi Islam memiliki kelebihan yang tak terdapat di kedua sistem ekonomi tersebut. Baik kapitalisme maupun sosialisme, keduanya memiliki kelemahan yang dapat diatasi saat suatu perdagangan menerapkan ekonomi Islam.
Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Selain memiliki kelebihan dan tujuannya, ekonomi Islam juga diperkenalkan dengan beberapa prinsip. Beberapa prinsip tersebut di antaranya adalah adanya dualisme kepemilikan, kebebasan ekonomi yang teratur, dan adanya tanggung jawab sosial. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai ketiga prinsip ekonomi Islam tersebut:
Dualisme Kepemilikan
Dalam Agama Islam rupanya mengakui kepemilikan pribadi dan kepemilikan umum secara bersamaan. Hal ini lah yang tidak terdapat pada kedua sistem ekonomi besar di dunia sehingga secara tidak langsung ekonomi Islam merupakan solusi atas permasalahan kedua sistem ekonomi tersebut. Secara lebih lanjut, hak kepemilikan pribadi tersebut tidak lantas membebaskan penggunanya. Kegiatan jual beli tetaplah harus dilakukan secara wajar dan tidak berlebih-lebihan.
shutterstock
Kebebasan Ekonomi yang Teratur
Ekonomi Islam sebenarnya tidak terlalu mengikat, sebab Allah SWT menjamin kebebasan dan ruang gerak ekonomi manusia seluas-luasnya. Dalam hal tersebut dapat dimaknai bahwa jaminan kebebasan dalam menjalankan kegiatan ekonomi tersebut haruslah sesuai dengan syariat dan nilai-nilai Agama Islam.
Tanggung Jawab Sosial
Prinsip yang terakhir adalah adanya tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial inilah yang seharusnya banyak dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Sebab, dengan melakukan serangkaian tanggung jawab sosial maka secara langsung dirinya juga telah bersedekah terhadap sesame. Hal inilah yang diajarkan oleh Agama Islam.
Kelebihan Ekonomi Islam
Penerapan ekonomi Islam disebut akan lebih sempurna apabila dilakukan dengan baik dan sesuai dengan syariat Islam. Apabila tidak diterapkan dengan sempurna, maka sistem ekonomi Islam tersebut tidak akan jauh berbeda dengan sistem ekonomi konvensional yang ada yakni kapitalisme dan sosialisme.
Maka dari itu, penerapannya akan jauh lebih baik apabila pelaku ekonomi memahami secara lebih lanjut mengenai kelebihan ekonomi Islam. Beberapa kelebihan dari ekonomi Islam tersebut antara lain sebagai berikut:
Adanya Moral dan Etika
Dalam ekonomi Islam, penggunanya secara tidak langsung akan dihadapkan dengan serangkaian moral dan etika. Dalam Islam, konsumsi tidak hanya mementingkan aspek kepuasan materi, melainkan juga lebih cenderung untuk pemenuhan kebutuhan. Saat melakukan jual beli, Islam juga mengajarkan beberapa norma yang seharusnya ditaati oleh pelaku ekonomi.
Keadilan dalam Proses Distribusi
Sistem ekonomi Islam juga menjadikan keadilan sebagai suatu asas yang harus dipenuhi saat melakukan perdagangan. Islam juga memberikan batasan-batasan dalam distribusi fungsional agar tercipta kestabilan dalam kesejahteraan ekonomi yang diharapkan. Hal tersebut jelas berbeda dengan prinsip kapitalisme yang cenderung menimbulkan kesenjangan, begitu pula dengan sosialisme yang cenderung menikmati kemiskinan secara bersama-sama.
©iStockphoto
Sistem Pemasukan yang Aman
Kelebihan yang terakhir dari ekonomi Islam adalah adanya sistem pemasukan yang cukup berbeda dari sistem ekonomi konvensional. Pemasukan tersebut yakni berdasarkan aktivitas yang menghasilkan laba dan modal. Maka dari itu, tujuan ekonomi Islam tersebut juga berhasil yakni menghilangkan sistem bunga hingga adanya penghasilan tetap dari berjalannya suatu aktivitas ekonomi.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya
SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.
Baca SelengkapnyaMengenal Hilirisasi: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya
Hilirisasi adalah konsep ekonomi yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah dari suatu produk atau komoditas melalui proses pengolahan lanjutan.
Baca SelengkapnyaEtos Kerja dalam Islam adalah Hal Penting, Pahami Konsep dan Cara Penerapannya
Islam mengajarkan untuk berusaha kerjas dan tidak mudah menyerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Pengertian Produksi, Tujuan, Jenis, dan Prosesnya
Produksi adalah proses mengubah input, seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan modal, menjadi output, yang dapat berupa barang atau jasa.
Baca SelengkapnyaBanyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya
Pentingnya menerapkan ilmu akuntansi dalam pengelolaan bisnis, seperti masalah pembukuan keuangan, pencatatan stok barang misalnya.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaBanyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnya