Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Dikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pernah dipimpin oleh seorang Jenderal militer yang berpengalaman di dunia intelijen hingga disebut sebagai sosok yang misterius.

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pernah dipimpin oleh seorang Jenderal militer yang berpengalaman di dunia intelijen hingga disebut sebagai sosok yang misterius.

Adalah seorang Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani atau lebih dikenal sebagai Benny Moerdani. Benny merupakan tokoh militer paling berpengaruh di era Orde Baru.

Sang Panglima ABRI kala itu diketahui memiliki kedekatan dengan Presiden Soeharto hingga dianggap sebagai orang terdekat Soeharto mengalahkan Jenderal lain di ABRI.

Meski dianggap dekat, nyatanya karier Benny Moerdani kemudian redup diduga lantaran ucapannya yang dinilai menyinggung perasaan Soeharto sehingga membuat hubungan keduanya retak.

Lantas bagaimana kisah seorang 'Unsmiling General' Benny Moerdani? Berikut informasi selengkapnya.

Sosok Benny Moerdani, Eks Panglima ABRI Berdarah Intel

Panglima ABRI di era Orde Baru yang paling fenomenal adalah Benny Moerdani. Jenderal TNI kelahiran Blora tahun 1932 itu memiliki karier mentereng di ABRI.

Benny disebut sebagai Jenderal intel dan miliki pengalaman di dunia intelijen sehingga sosoknya dianggap sangat misterius.

Karena sematan tersebut juga, Benny sempat dianggap sebagai antitesis Soeharto yang dianggap sebagai Jenderal tanpa senyum.

Setelah mengakhiri jabatan sebagai Panglima ABRI, Benny sempat ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan tahun 1988 oleh Presiden Soeharto.

Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Orang Terdekat Soeharto

Benny Soeharto dianggap sebagai orang terdekat dari Soeharto. Bahkan kedekatannya melebihi mantan Panglima ABRI Jenderal M.Jusuf.

Benny menyebut hubungan antara dirinya dan Soeharto selayaknya ayah dan anak. Keakraban dirinya dan Soeharto bermula saat mereka berdua terlibat dalam Operasi Trikora dan Operasi Naga, dua aksi militer Indonesia untuk menguasai Irian Barat pada awal 1960-an.

Pengamat militer, Salim Haji Said mengatakan bahwa sejak awal Benny sudah 'cocok' dengan Soeharto, begitu juga sebaliknya.

Ketika Soeharto sudah menjadi presiden, sementara Benny menjadi intel di Kuala Lumpur dan Seoul, Benny selalu didatangkan secara khusus untuk menjaga keselamatan Soeharto jika ada lawatan ke luar negeri.

Ketika Soeharto sudah menjadi presiden, sementara Benny menjadi intel di Kuala Lumpur dan Seoul, Benny selalu didatangkan secara khusus untuk menjaga keselamatan Soeharto jika ada lawatan ke luar negeri.

"Artinya Soeharto sudah lama percaya kepada Benny dan mengakui keandalannya sebagai security officer," kata Said.

Anak buah Benny semasa di badan intelijen Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy juga berpendapat sama. Marsekal Teddy memuji loyalitas Benny kepada Soeharto.

Begitu loyalnya, hingga hal-hal terburuk tentang Soeharto dan keluarganya yang mengancam masa depan pemerintahannya pun selalu dia sampaikan kepada sang presiden sendiri.

Dugaan Buat Soeharto Tersinggung Berujung Dicopot Jabatan

Semasa Soeharto berkuasa, putra-putrinya memegang peran di berbagai bisnis besar Tanah Air. Hal tersebut memantik kontroversi dari berbagai pihak.

Marsekal Teddy dan Benny sempat membuat analisa bahwa kondisi tersebut akan sangat berbahaya secara politis bagi Presiden Soeharto.

Niat baik dan loyalitas Benny akan keberlangsungan kekuasaan Soeharto, dirinya langsung datang ke jalan Cendana untuk menyampaikan soal itu.

Alih-alih dihadapi secara serius, Soeharto malah mengajak Beny untuk bermain biliar. Saat bermain biliar itulah, secara hati-hati Benny menyampaikan kekhawatirannya jika tingkah laku anak-anak dan mantu-mantu Soeharto mengancam posisi sang presiden.

"Tapi saya tidak bisa menjamin  mereka (ABRI) juga bakal mendukung putra-putri Bapak," kata Benny.

Karena ucapan tersebut, Soeharto seketika meletakan tongkat biliar-nya. Dengan wajah kesal, dia meninggalkan Benny sendirian.

Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Usai kejadian itu Soeharto mulai menjauh dari Benny. Masukan Benny ternyata membuat sang presiden tersinggung berat.

Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Beberapa waktu setelah kejadian itu, Benny dicopot dari jabatannya sebagai Panglima ABRI. Selain kejadian di atas, banyak juga spekulasi yang menyebut Soeharto marah karena Benny berambisi menjadi wapres. Selain itu saran Benny agar Soeharto sebaiknya mulai mempertimbangkan mundur secara suka rela karena sudah terlalu lama jadi presiden juga disebut membuat Soeharto tak suka padanya.

Miliki Kedekatan dengan Luhut Binsar Pandjaitan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ternyata juga miliki kedekatan dengan Benny Moerdani semasa menjadi Perwira muda.

Karena kepercayaan Benny kepadanya, Luhut sempat ditugasi untuk memimpin operasi khusus mengamankan Presiden Soeharto dalam KTT ASEAN di Kota Manila, Filipina.

Kondisi ini rupanya mulai membuat Luhut tak nyaman. Terlebih pria yang kini menjabat sebagai Menko Kemaritiman itu kerap dipanggil datang ke kantor oleh Benny. Para senior di ABRI pun mulai bisik-bisik. Mereka tidak senang melihat itu.

Luhut kala itu menempuh pendidikan di NDU Washington DC, Amerika Serikat saat pangkatnya Kolonel. Namun situasi berubah tatkala Benny masuk masa pensiun.

Kabar ketidakharmonisan Benny dan Soeharto membuat Luhut penasaran sampai akhirnya Benny mengakui bahwa Soeharto tersinggung dengan saran Benny.

Kedekatan Luhut dan Benny malah membuat karier Luhut meredup setelah Benny pensiun. Sepanjang karier di TNI, Dia tidak pernah memegang tongkat komando, seperti jadi Danjen Kopassus, Pangdam, Pangkostrad apalagi Kasad.

Saat pangkat di pundaknya sudah bintang, Luhut hanya menjabat Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997) lalu Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998).

Statusnya sebagai pensiunan jenderal yang dipegangnya juga hanyalah (Kehormatan).

Saat pangkat di pundaknya sudah bintang, Luhut hanya menjabat Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997) lalu Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998).
Desa Kelahiran Presiden Soeharto Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Bandara YIA, Begini Kondisinya Sekarang
Desa Kelahiran Presiden Soeharto Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Bandara YIA, Begini Kondisinya Sekarang

Patok-patok proyek tol sudah dipasang di sekeliling desa

Baca Selengkapnya
Pelantikan Perwira Akpol di Istana Tahun 1987, Panglima ABRI Dijabat Jenderal Intel Kawal Langsung Presiden Soeharto
Pelantikan Perwira Akpol di Istana Tahun 1987, Panglima ABRI Dijabat Jenderal Intel Kawal Langsung Presiden Soeharto

Potret lawas Presiden Soeharto saat menghadiri pelantikan Perwira Akpol di Istana Negara tahun 1987 mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
28 Tahun lalu Salaman dengan Presiden Soeharto, Kini di Pundak Pria ini Tersemat Pangkat Jenderal Polisi
28 Tahun lalu Salaman dengan Presiden Soeharto, Kini di Pundak Pria ini Tersemat Pangkat Jenderal Polisi

Potret lawas seorang Brigjen Singgamata saat baru saja dilantik menjadi Perwira Remaja (Praja) oleh Presiden Soeharto pada tahun 1995 membuatnya bernostalgia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Baswedan Singgung Era Orba: Mau Tenang Karena Keadilan atau Takut?
Anies Baswedan Singgung Era Orba: Mau Tenang Karena Keadilan atau Takut?

Anies berharap kondisi masyarakat ke depan bisa tenang karena keadilan, bukan karena rasa takut.

Baca Selengkapnya
Jika Tak Dinasihati Sang Istri, Pria ini Tak Bakal Jadi Jenderal TNI & Presiden RI Tapi Jadi Sopir Taksi
Jika Tak Dinasihati Sang Istri, Pria ini Tak Bakal Jadi Jenderal TNI & Presiden RI Tapi Jadi Sopir Taksi

KIsah Presiden ke-2 RI pernah ingin jadi sopir taksi dan berhenti dari militer.

Baca Selengkapnya
15 Kata Bijak Presiden Soeharto yang Penuh Makna
15 Kata Bijak Presiden Soeharto yang Penuh Makna

Selama 32 tahun menjabat sebagai presiden, Soeharto juga pernah menyampaikan kata indah bermakna.

Baca Selengkapnya
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam

Batam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Kunjungan Soeharto ke Belanda Tahun 1970, Kunjungan Pertama Presiden Indonesia ke Belanda
Potret Lawas Kunjungan Soeharto ke Belanda Tahun 1970, Kunjungan Pertama Presiden Indonesia ke Belanda

Kunjungan Presiden Soeharto ke Belanda tahun 1970 menjadi sangat bersejarah karena menjadi Presiden Indonesia pertama yang injakkan kaki di Negeri Kincir Angin.

Baca Selengkapnya
Sang Jenderal Mengungkap Tiga Upaya Pembunuhan Presiden Soeharto
Sang Jenderal Mengungkap Tiga Upaya Pembunuhan Presiden Soeharto

Presiden pertama RI, Soekarno juga pernah menjadi target rencana pembunuhan

Baca Selengkapnya